KUALA KURUN – Setelah sempat menghilang selama dua hari dua malam, Delon (4), bocah yang hilang misterius ditemukan tak bernyawa, Sabtu (21/11) sekitar pukul 06.35 WIB. Dia ditemukan kakeknya Pak Riska, Pak Tuan, dan Wawan. Jasadnya mengapung di Sungai Konjoi.
Dedi (56), kakek korban mengatakan, jasad Delon yang merupakan anak tunggal ini, ditemukan mengapung di muara sungai yang melintasi Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari lokasi terakhir korban menghilang.
"Saat kita temukan, jasad korban masih utuh dan masih menggunakan baju seragam sekolah. Hanya sendal yang digunakan terakhir kali saja yang hilang,” tutur Dedi saat dibincangi wartawan di rumah duka.
Menurutnya, dari penemuan mayat putra dari pasangan Wantri Joyo (27) dan Yaya Sari (22) ini, tidak ditemukan luka apa pun di tubuhnya. Pihak kepolisian yang ingin melakukan visum, tidak diizinkan pihak keluarga.
"Kita (keluarga, Red) tidak ingin anak ini dilakukan visum dan rencananya jasad korban akan dikuburkan Minggu (22/11),” katanya.
Belajar dari kejadian itu, pihak keluarga meminta Pemkab Gumas agar lebih serius memperhatikan kondisi sekolah yang berada di tepi sungai, dengan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti pembangunan pagar di sekeliling sekolah. Ini dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Cucu saya meninggal pada jam sekolah, karena masih kurangnya fasilitas di sekolah, seperti adanya pagar. Untuk itu, saya minta kepada pemerintah agar memperhatikan hal tersebut,” tegasnya.
Setelah bocah malang itu ditemukan tak bernyawa, ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak. Bahkan, Kapolres Gumas AKBP Pria Premos SIK beserta jajaran dan Kapolsek Kurun Ipda Dede Yushadi menyempatkan diri mengunjungi rumah duka dan turut berbela sungkawa.
"Kami dari kepolisian, turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa keluarga korban,” tutur Kapolres.
Seperti diberitakan, Delon tiba-tiba menghilang pada jam istirahat sekolah. Korban diketahui menghilang ketika gurunya mengecek saat jam masuk. Guru tersebut kemudian memberitahu kepala sekolah dan dilanjutkan ke orangtua bocah itu. Pihak sekolah kemudian melapor ke Polres Gumas.
Berbagai upaya pencarian dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gumas, anggota Polsek Kurun, dibantu Polres Gumas. Namun, tidak membuahkan hasil. Bahkan, pihak keluarga sempat menggunakan cara ritual untuk mengetahui keberadaan bocah yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) tersebut. (arm/ign)