MUARA TEWEH – Pihak sekolah SDN 10 Melayu Muara Teweh memberikan penjelasan, terkait dengan kasus kekerasan yang menimpa siswi kelas 3 SD berinisial NAR, yang dilaporkan orangtuanya, Rakhmat ke kepolisian.
Berdasarkan keterangan guru berinisial NA, kejadian itu bermula saat dirinya mengajar di kelas NAR dan memberikan soal latihan kepada murid-murid. Selanjutnya ia mengecek ke masing-masing meja siswa, ternyata yang bersangkutan bukannya mengerjakan tugas yang diberikan, tapi malah mengerjakan hal lainnya yang tidak berhubungan dengan ilmu pelajaran sekolah.
“Saat saya periksa, siswa ini ada merobek kertas, lalu saya ambil kertas itu dari tangannya. Dan setelah saya lihat ternyata ada tulisan-tulisan di kertas tersebut yang tidak berkaitan dengan pelajaran, disitulah saya khilaf dan sedikit mencubit siswi ini dengan maksud untuk mendidik agar ada efek jera, bukan maksud untuk menganiaya,” jelasnya, saat dikonfirmasi wartawan di Dinas Pendidikan Batara, Rabu (25/11).
Setelah itu, siswi ini lalu ingin merampas lagi kertas tersebut namun tidak dapat, lalu mengamuk dengan membuat berantakan kursi dan buku-buku yang ada di atas mejanya.
“Melihat keadaan itu saya lalu meminta tolong kepada kepala sekolah untuk masuk ke dalam ruangan, dan kertas berisi tulisan-tulisan itu saya perlihatkan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah pun terkejut saat membaca isi tulisan yang ada di kertas teersebut,” cetusnya.
Setelah itu, selaku guru dan kepala sekolah lalu memberikan nasihat kepada siswi ini di dalam ruangan kelas tersebut, sebab NAR tidak mau dibawa ke kantor, agar jangan sampai mengulangi perbuatannya dan memintanya untuk mengerjakan tugas yang diberikan tadi. Ditunggu sampai jam terakhir, tugas yang diberikan belum selesai juga, hanya ada 4 soal yang dijawab.
Kepsek SDN 10 Melayu Rasiah mengatakan, bahwa pihaknya mengembalikan kedua anak tersebut yakni NAR dan RAH kepada orang tuanya, karena apabila ada bermasalah orang tuanya selalu ikut campur. Untuk kejadian kemarin, orang tua siswa tidak ke sekolah tapi langsung ke Dinas Pendidikan dan pihak kepolisian.
Kepala Dinas Pendidikan Batara Elpi Elpannop mengatakan, sudah melakukan pemanggilan ke pihak sekolah, namun sampai pagi hari orang tua siswa masih belum bertemu.
Menurutnya, dalam hal pendidikan anak pada jam belajar perlu ada kerjasama antara guru dan orang tua siswa, dan harus ada saling pengertian dan saling dukung. (viv/vin)