PALANGKA RAYA – Lokasi wisata kuliner di bawah Jembatan Kahayan Kota Palangka Raya memang menjadi alternatif warga untuk bersantai. Tapi terkadang disalahgunakan kawula muda memadu kasih dan bermesraan. Tidak salah memang melakukan kemesraan tetapi harus ingat lokasi.
Mereka seakan tidak malu mengumbar kemesraan dan bersandar dipundak seakan dunia milik berdua. Seperti terlihat, Senin (30/11) siang, masih dengan menggunakan baju seragam lengkap.
Kedua pelajar di salah satu sekolah di Kota Palangka Raya itu dengan santai bermesraan. Mereka sekan tidak peduli aktivitas warga lain yang kebetulan berada di lokasi tersebut. Padahal pandangan beberapa warga tertuju kepada keduanya yang santai berpelukan.
Salah seorang pengunjung, Feri mengungkapkan lokasi tempat wisata kuliner favorit warga ini sudah disalahgunakan untuk tindakan tak terpuji. Terlebih keduanya masih berstatus pelajar dan menggunakan seragam lengkap, walaupun sudah tidak berada di jam belajar.
“Sudah lama itu mas, dari tadi berpelukan dan dengar lagu,” ungkapnya.
Feri menyebutkan tidak salah untuk mengungkapkan kemesraan bagi pasangan. Namun harus mengingat pula lokasi, jangan seperti yang jelas terlihat oleh dua sejoli remaja tersebut
“Iya tak dilarang, lihat situasi dan status, kan di sini banyak orang. Tidak malukah? Jangan sampai lokasi ini dijadikan tempat pacaran, ini diadakan (lokasi kuliner bawah jembatan, Red) untuk santai,” ungkap pria berusia 24 tahun ini.
Pengunjung lain, Heri menyebutkan harus ada petugas Pol PP untuk melakukan pengawasan agar tidak dijadikan lokasi bermesraan. Ia pun berharap pelajar tidak memberikan contoh yang tidak baik. Hal itu karena di bawah jembatan Kahayan ini sering juga dikunjungi anak-anak yang membawa serta orang tuanya.
Heri mengatakan kepada pihak sekolah, ia meminta untuk lebih memberikan pembejaran etika bagi seluruh anak muridnya. Sehingga jangan sampai menjadi korban atau terjerumus ke pergaulan bebas.
“Memang tak salah memberikan kemesraan tetapi harus ada batas. Ini ditempat umum, jangan sampai terjadi hal tak dinginkan. Intinya pol Pp juga harus patrol di lokasi ini, jangan sampai dicap tempat kemesraan.” pungkasnya.
Sementara itu, pedagang sekitar menerangkan bahwa pemandangan tersebut sudah lumrah terlihat dan tidak asing bagi mereka. Namun mereka tidak bisa melarang karena hal itu hak primasi masing-masing warga.
“Sudah biasa, malah ada yang berombongan dan masih menggunakan baju pelajar, mahasiswa tapi karena itu hak pribadi sendiri-sendiri yang dibiarkan, asal jangan mesum aja,” tuturnya meminta namanya tak dikorankan. (daq/vin)