BUNTOK – Penyebar kasus perkelahian cabe-cabean berinisial (K) (18) yang terjadi di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), ternyata bukan pelajar. Penyebar video itu dikenal sebagai preman.
”Aktor ini dikenal sebagai preman, yang ditakuti dan menjual sekaligus menyalurkan obat-obatan tersebut kepada anak-anak sekolah di Kota Buntok,” kata Kapolres Barsel AKBP Sukron SIK melalui Waka Polres Kompol Anthony Rybok SE kepada Radar Palangka, Selasa (8/12)
Menurutnya, kasus perkelahian tersebut terjadi pada 12 Februari lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu pihaknya mendapatkan laporan dan langsung menindaklanjuti karena pelaku dan korban masih pelajar.
”Kita pun memanggil kedua orangtua serta pihak sekolah, yang selanjutnya dilakukan pembinaan serta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Bahkan, surat pernyataan kedua belah pihak sudah kita pegang,” katanya.
Menurut Anthony, kejadian itu menjadi heboh, karena tiba-tiba ada yang mengunggah melalui jejaring internet, yakni Facebook dan Youtube, sehingga kasus itu berkembang lagi. Dalam perkelahian tersebut ada aktor berinisial K yang berusia 18 tahun.
Pada rekaman, K nampak yang memakai handset, merekam, dan bertindak seolah-olah dia sebagai pemimpin. Padahal, anak tersebut adalah anak luar yang masuk ke lingkungan sekolah tersebut.
”Selain itu, berdasarkan data yang ada, si K ini ternyata pernah diperiksa sebagai saksi juga dalam kasus narkoba penjualan obat zenith,” jelasnya.
Dia menambahkan, informasi yang diperoleh, K merupakan pelaku yang mengunggah video tersebut. ”Apabila pihak keluarga korban merasa keberatan dengan tindakan yang dilakukan K, kita akan menindaklanjutinya dan menjemput K. Sebab, dari K itulah rekaman tersebut langsung menyebar luas,” ujarnya. (dy/vin)