PALANGKA RAYA - Calon Jamaah Haji (CH) Kalteng yang tergabung dalam kelompok terbang (Keloter) 3 Embarkasi Syamsuddin Noor Banjarmasin diberangkatkan dini hari. Itu dilakukan, untuk menghindari kabut asap dan CJH tidak terlalu lama menunggu di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, karena pukul 05.00 WIB sudah dijadwalkan berangkat menuju Jeddah.
“Ini adalah panggilan suci yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tetap pelihara kesehatan dan semoga menjadi haji mabrur,” kata Pj Gubernur Kalteng Hadi Prabowo saat melakukan pelepasan jamaah calon haji, Rabu (9/9) dinihari.
Mereka yang berangkat dan tergabung dalam keloter 3 merupakan CJH asal Kabupaten Barito Utara (Batara), Barito Selatan (Barsel), Kotawaringin Timur (Kotim), Kotawaringin Barat (Kobar), dan Sukamara. Namun dari 360 anggota keloter, dua di antaranya tidak bisa berangkat karena meninggal dunia dan sakit.
"Harusnya 360 yang berangkat, tetapi ada dua CJH yang tidak bisa ikut. Pasalnya, satu CJH dari Sampit meninggal dunia dan satu dari Sukamara sakit," tegasnya.
Sebagaimana standar yang berlaku, sebelum pemberangkatan para CJH menjalani sejumlah pemeriksaan. Itu mengingat, mereka tidak lagi menjalani pemeriksaan di Embarkasi Syamsuddin Noor Banjarmasin setelah diberangkatkan dari Embarkasi haji antara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Sementara itu, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalteng, Ubaidillah mengatakan, dalam pelayanan ibadah haji, selama berada di tanah suci CJH akan mendapatkan sejumlah fasilitas. Salah satunya adalah penginapan yang tidak jauh dari Masjid Alharam dan Nasjid Nabawi. Di Makkah, pemondokan jamaah Kalteng ditempatkan di wilayah Jarwal.
"Lokasinya berjarak sekitar 900 meter dari masjid. Jadi para jamaah tidak terlalu jauh untuk menunaikan ibadah,” kata Ubaidillah.
Berdasarkan jadwal, jamaah calon haji Kalteng tergabung dalam keloter 3, 4,5, dan 6 embarkasi Syamsuddin Noor Banjarmasin. Mereka bertolak ke Jeddah pada 9,10, dan 12 September 2015.
Namun ketatnya slot penerbangan, mengharuskan para jamaah mempersiapkan diri untuk kurang tidur selama perjalanan. Keberangkatan yang dijadwalkan pada sekitar pukul 05.50 Wita dari embarkasi, mengharuskan mereka bertolak dari Palangka Raya pada dini hari.
“Syukur kondisi asap pada malam hari masih memungkinkan pesawat mendarat. Kekhawatiran utama bagi kami adalah menyangkut cuaca dan jarak pandang,” kata GM Garuda Indonesia Palangka Raya M Yunus.
Seperti diketahui ratusan penerbangan terganggu akibat kabut asap yang menyelimuti Palangka Raya, khususnya Bandara Tjilik Riwut. Setidaknya ada 80 penerbangan yang delay (ditunda) dan 50 penerbangan cancel (dibatalkan) serta 4 divert (pindah lokasi mendarat) akibat kabut asap. (arj/vin)