PALANGKA RAYA – Berdasarkan hasil rapat Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya yang didasari keputusan Pj Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menaikkan status kabut asap dari siaga darurat menjadi tanggap darurat, ada beberapa keputusan yang dikeluarkan Pemkot, salah satunya meliburkan sekolah tingkat TK hingga SD.
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Rusliansyah mengatakan, kebijakan yang sudah diputuskan itu patut diapresiasi mengingat siswa-siswi TK dan SD sangat rentan terhadap bahaya kabut asap.
“Bagus, itu langkah sangat tepat. Kalian lihat saja sendiri tiap hari kabut bukan berkurang tapi malah bertambah,” katanya, Rabu (9/9).
Namun dia juga akan melihat perkembangan dua hingga tiga hari kedepan. Jika dalam kurun waktu itu, kabut masih belum berkurang bahkan bertambah, pihaknya akan mengkoordinasikannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) selaku mitra kerja mereka untuk bisa mengambil kebijakan guna meliburkan semua tingkat sekolah.
”Baiknya semuanya saja diliburkan. Karena mereka yang sudah SPM dam SMA juga rentan terhadap bahaya kabut ini. Jadi saya rasa ini perlu dikaji lagi bagaimana, apakah akan ada keputusan lain,” tegas Politisi Partai Golkar itu.
Sekarang, lanjutnya, kondisi udara sudah pada status tidak sehat, jadi pengunduran jam masuk sekolah dan meniadakan kegiatan di luar ruang kelas bagi siswa juga masih dianggap kurang efektif, yang benar adalah sekolah harus segera diliburkan untuk semua tinggkat.
Dengan diliburkannya sekolah, diharapkan siswa terhindar dari penyakit pernapasan akibat kabut asap. Kondisi udara di Kota Palangka Raya sudah hampir satu bulan ini sudah dinyatakan tidak sehat dan dapat membahayakan kesehatan karena udara mengandung partikel debu. Oleh sebab itu, pemerintah daerah itu dalam hal ini Disdikbud harus berani mengambil kebijakan karena semua ini demi kebaikan dan kesehatan siswa.
“Kabut asap yang terjadi di tidak hanya pada pagi hari, melainkan hampir sepanjang hari. Butuh kebijakan yang tidak merugikan siswa dengan cara meliburkan,” imbaunya.
Pantauan di lapangan, polusi asap kian sesak terutama di pagi dan malam hari. Wilayah Palangka Raya sendiri tampak seperti cuaca mendung. Warga kota yang melakukan kegiatan di luar rumah, khususnya yang menggunakan sepeda motor sudah banyak yang menggunakan masker. Kabut ini juga mempengaruhi jarak pandang pengendara khususnya pada ruas Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Adonis Samad. Bahkan, akhir-akhir ini ratusan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut sudah tertunda atau dibatalkan. (sho/viv)