PALANGKA RAYA – Sudah beberapa minggu harga ayam potong melonjak naik. Dari harga ayam potong yang semula hanya Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 45 ribu/kg. Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya meninjau dan mendengar secara langsung kenaikan harga di tingkat pedagang.
Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang memimpin secara langsung peninjauan itu lebih meyoroti kenaikan harga ayam potong. Pasalnya harga komoditas yang satu ini mengalami kenaikan yang drastis bila dibanding harga komoditas lainnya. Kenaikan secara drastis itu memunculkan dugaan bahwa ada permainan spekulan. Sehingga pada tingkat pendistribusian hingga penjual dapat meraih keuntungan dalam satu kesempatan.
“Kenaikan harga barang menjelang hari besar keagamaan saya rasa wajar. Tapi kalau kenaikannya terlalu drastis akan menjadi pertanyaan,” katanya, Jumat (18/12).
Menyikapi melonjaknya hargakebutuhan pokok khususnya harga ayam potong tersebut, Riban menyebutkan, pihaknya akan selalu melakukan pemantauan guna memastikan perkembangan harga. Bahkan, pemkot lanjutnya, tidak menutup kemungkinan akan melakukan operasi pasar apabila kondisi tersebut tetap bertahan, apalagi harga kebutuhan pokok juga kembali mengalami kenaikan.
“Ya, itu langkah kami. Jadi intinya pemkot tidak akan diam dengan kondisi sekarang. Kita tidak ingin momen-momen seperti ini dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan dengan cara yang tidak wajar,” ucapnya.
Disinggung mengenai kemampuan peternak ayam di Kota Palangka Raya apakah untuk memenuhi kebutuhan permintaan di pasaran, Riban, mengakui bahwa peternak ayam yang ada di wilayahnya memang masih belum mampu untuk mencukupi kebutuhan pasar. Terbukti hingga saat ini, kebutuhan ayam potong di Palangka Raya masih tergantung dengan provinsi tentangga.
Disamping itu, peran penyuluh peternakan yang dimiliki Pemkot masih belum optimal memberikan masukan bagi peternak.
“Saya mengakui, masih ada kendala. Maka dari itu, kita butuh terobosan menangani masalah yang seperti ini. Memang ini kendala, tapi mana mungkin kendalanya tidak bisa diatasi,” pungkasnya. (sho/vin)