SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Minggu, 20 Desember 2015 21:17
Lonjakan Harga Ayam Diduga Ulah Spekulan
YUSHO/RADAR PALANGKA PANTAUAN: Wali Kota Palangka Raya beserta jajaran melakukan pantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Kahayan, Jumat (18/12).

PALANGKA RAYA – Sudah beberapa minggu harga ayam potong melonjak naik. Dari harga ayam potong yang semula hanya Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 45 ribu/kg. Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya meninjau dan mendengar secara langsung kenaikan harga di tingkat pedagang.

Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang memimpin secara langsung peninjauan itu lebih meyoroti kenaikan harga ayam potong. Pasalnya harga komoditas yang satu ini mengalami kenaikan yang drastis bila dibanding harga komoditas lainnya. Kenaikan secara drastis itu memunculkan dugaan bahwa ada permainan spekulan. Sehingga pada tingkat pendistribusian hingga penjual dapat meraih keuntungan dalam satu kesempatan.

“Kenaikan harga barang menjelang hari besar keagamaan saya rasa wajar. Tapi kalau kenaikannya terlalu drastis akan menjadi pertanyaan,” katanya, Jumat (18/12).

Menyikapi melonjaknya hargakebutuhan pokok khususnya harga ayam potong tersebut, Riban menyebutkan, pihaknya akan selalu melakukan pemantauan guna memastikan perkembangan harga. Bahkan, pemkot lanjutnya, tidak menutup kemungkinan akan melakukan operasi pasar apabila kondisi tersebut tetap bertahan, apalagi harga kebutuhan pokok juga kembali mengalami kenaikan. 

“Ya, itu langkah kami. Jadi intinya pemkot tidak akan diam dengan kondisi sekarang. Kita tidak ingin momen-momen seperti ini dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan dengan cara yang tidak wajar,” ucapnya.

Disinggung mengenai kemampuan peternak ayam di Kota Palangka Raya apakah untuk memenuhi kebutuhan permintaan di pasaran, Riban, mengakui bahwa peternak ayam yang ada di wilayahnya memang masih belum mampu untuk mencukupi kebutuhan pasar. Terbukti hingga saat ini, kebutuhan ayam potong di Palangka Raya masih tergantung dengan provinsi tentangga.

Disamping itu, peran penyuluh peternakan yang dimiliki Pemkot masih belum optimal memberikan masukan bagi peternak.

“Saya mengakui, masih ada kendala. Maka dari itu, kita butuh terobosan menangani masalah yang seperti ini. Memang ini kendala, tapi mana mungkin kendalanya tidak bisa diatasi,” pungkasnya. (sho/vin)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers