SAMPIT – Praktik prostitusi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), saat ini tidak hanya dilakukan di hotel dan losmen, namun mulai beralih ke barak dan kos-kosan. Satpol PP Kotim mulai mengembangkan target razia penyakit masyarakat ke tempat tersebut, selain tempat hiburan malam dan hotel.
”Trennya sekarang memang mulai berpindah ke barak dan kos-kosan, karena mereka menganggap di situ lebih bebas dan tidak terpantau,” kata Komandan Satpol PP Kotim Rihel.
Rihel mengatakan, operasi pekat dilakukan untuk menciptakan situasi dan kondisi aman dan nyaman di lingkungan masyarakat, serta tidak gaduh saat jam istirahat malam. Dia juga berharap pihak rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) aktif melaporkan apabila ada indikasi kegiatan negatif di lingkungannya.
”Kita berharap RT ini bisa membantu melaporkan di mana saja barak dan tempat yang digunakan untuk hal negatif, Kita mulai saat ini harus menekan tingkat perilaku negatif yang terselubung di barak dan kos-kosan,” tegas mantan Camat Antang Kalang ini.
Rihel menuturkan, lingkup terkecil itu harus diawasi ketat ketua RT dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga situasi di lingkungannya. ”Jangan sampai RT pun tidak tahu kondisi lingkungan sekitarnya,” kata dia.
Sekadar diketahui, praktik prostitusi di barak saat ini sudah menjadi rahasia umum. Tempat itu dinilai aman untuk melakukan perilaku negatif, seperti prostitusi, minum-minuman keras, hingga pesta narkoba.
Dari beberapa kali operasi yang dilakukan Satpol PP bersama tim gabungan, warga yang terjaring rata-rata wajah lama. Pelakunya mulai dari pelajar, mahasiswi, sampai masyarakat biasa. Para pelajar yang masih di bawah umur rela terjun ke dunia itu karena motif ekonomi, yakni desakan kebutuhan dan gaya hidup, sedangkan mahasiswi biasanya terdesak membayar uang kuliah dan kebutuhan hidup.
Rihel menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia terhadap aktivitas dan praktik prostitusi terselubung. ”Pokoknya kita terus lakukan pengawasan dan penertiban di barak-barak dan kos-kosan. Ini upaya yang akan dilakukan secara berkelanjutan,” tandasnya. (ang/ign)
