PALANGKA RAYA – Catatan hari pertama Operasi Lilin Telabang 2015 sudah memakan korban nyawa. Insiden kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 14, Kamis (24/12) sekitar pukul 09.30 WIB. Korban tewas di tempat kejadian dengan luka parah dibagian kepala akibat terlindas ban mobil. Bahkan hidung dan telinga almarhum mengeluarkan darah.
Korban atas nama Sulistri Wahyuni (20) jalan A Yani Dusun Timur Kotawaringin Timur (Kotim). Korban yang merupakan pengawai di perusahaan sawit di Kotawaringin Timur (Kotim) itu, berencana menghabiskan liburan tahun baru di Kota Palangka Raya. Kala kejadian dia dibonceng oleh adik kandungnya, Dimas Agung Bintoro (18), yang hanya mengalami luka ringan dibagian lutut dan tangan.
Korban tergilas ban belakang mobil Mitsubishi Strada yang dikemudikan Chandra Purba (34) Warga PT ITH Pondok RT 25/06 Desa Amin Jaya Barat, Kotawaringin Barat (Kobar). Usai kejadian, sopir bertanggungjawab dengan membawa korban ke rumah sakit serta melapor ke petugas kepolisian.
Sumber resmi kepolisian menerangkan, sebelum kejadian korban dibonceng Dimas mengendarai sepeda motor Honda Beat KH 5046 KF. Keduanya meluncur di Jalan Tjilik Riwut dari arah Kotim menuju Kota Palangka Raya. Pada saat di Jalan Tjilik Riwut Km 14, Dimas secara mendadak mengerem motor karena menghindari genangan air.
Saat mengerem dan keadaan jalan licin, motor terjatuh dan tergelincir. Mereka terpental dan terjatuh di badan jalan. Pada saat bersamaan meluncur mobil dikemudikan Chandra dari Palangkaraya menuju Katingan.
Kemudian, karena jarak dekat walau sempat menghindar tetapi ban bagian belakang tetap menggilas bagian kepala korban hingga tewas. Pada saat itu posisi jatuh korban di jalur laju mobil, hingga kecelakaan tidak dapat terelakkan.
Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Lantas AKP Bowo Trihandoko membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan untuk saat ini kedua kendaraan telah diamankan di Mapolres dan sopir masih berstatus saksi dan masih dalam pemeriksaan.
Menurut Bowo, pihaknya masih melakukan penyelidikan, namun sudah menggelar olah TKP (tempat kejadian perkara) di lapangan. Tetapi belum bisa memutuskan siapa yang bertanggungjawab atas insiden maut tersebut.
“Kita masih lidik, sopir terperiksa, sedangan Dimas belum bisa diperiksa karena syok,” tutur perwira Polri ini.
Sementara itu, Chandra menuturkan ia tidak menyangka dan terkejut atas peristiwa tersebut. Namun dirinya sudah berusaha menghindar tetapi karena jarak sangat dekat sehingga bagian belakang ban melindas kepala korban.
“Sudah usaha, tapi mau gimana lagi, intinya saya sempat menghindar,” tuturnya terlihat syok dan pucat.
Pantauan Radar Palangka, kendaraan korban tidak terlihat ada kerusakan parah, namun helm yang dikenakan korban nampak pecah dan hancur. Bahkan darah korban masih menempel di motor. Sedangkan mobil tidak mengalami kerusakan apa-apa. Kini kasus tersebut telah ditangani unit lakalantas Polres Palangka Raya. (daq/vin/gus)