PALANGKA RAYA – Duel berdarah hingga tewas terjadi di Jalan Pramuka RT/07, Kecamatan Banama Tingang, Desa Tangkahen, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (2/1) sekitar pukul 20.00 WIB. Ino Bin Kunong (26) yang dalam kondisi mabuk, menyerang Kurmansyah alias Kenek (35). Pemuda itu akhirnya tewas ditikam Kurmansyah.
Ino tewas dengan dua luka tusuk di bagian belakang dan depan hingga tembus mengenai paru-paru kirinya. Kasus langsung ditangani Polres Pulang Piasu. Kasat Reskrim Polres Pulang Pisau AKP Iqbal Sengaji, Minggu (3/1), mengatakan, sebelum duel, Kurmansyah sedang menonton televisi di rumahnya.
Dia terkejut saat Ino datang dalam kondisi mabuk miras. Saat itu Ino mengamuk dan melempar kaca dan pintu rumah Kenek. Kurmansyah geram dan mengambil senjata tajam. Istri Kurmansyah sempat menegur Ino dan langsung meninggalkan kediaman pelaku. Akan tetapi, Ino kembali datang dan menantang Kurmansyah.
Kurmansyah yang sebelumnya sudah emosi, menyerang Ino dengan pisau dapur dari dalam rumah. ”Jadi, yang datang dan membuat permasalahan itu Ino,” tuturnya Iqbal.
Iqbal melanjutkan, keduanya sempat berduel, namun Ino kalah karena dalam pengaruh minuman keras. Kurmansyah akhirnya menghujamkan pisau ke bagian tubuhnya. Tak berapa lama, pelaku diamankan dan telah ditahan di Mapolres Pulpis, namun belum dilakukan pemeriksaan intensif.
Iqbal menuturkan, pihaknya masih meminta keterangan sejumlah orang yang melihat peristiwa berdarah tersebut. Kurmansyah resmi ditetapkan tersangka. Dia dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang Penganiayan Berat yang mengakibatkan orang meninggal dunia, dengan ancaman hukuman di atas tujuh tahun penjara.
”Untuk jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Doris Sylvanus untuk pemeriksaan luka oleh tim medis. Kita akan terus dalami kasus ini,” katanya.
Sementara itu, anggota keluarga korban mengakui korban menyerang Kurmansyah dalam kondisi mabuk. Akan tetapi, belum diketahui penyebab perbuatan tersebut dilakukan korban. ”Iya, mabuk saat itu, tapi tidak tahu kenapa bisa menyerang,” kata salah seorang keluarga Ino yang meminta namanya tidak dikorankan. Ino rencananya akan dikebumikan di Desa Tumbang Samba. (daq/ign)