Penduduk Miskin di Perkotaan Naik 5,68 Persen
PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng mencatat jumlah penduduk miskin di Kalteng mencapai 148.129 orang. Berkurang 696 orang dibandingkan tahun 2014 pada bulan September 2014. Tapi untuk daerah perkotaan penduduk miskin bertambah 9.271 orang atau naik 5,68 persen.
Kepala BPS Kalteng Sukardi, Senin (4/1) menyebutkan garis kemiskinan tersebut dikarenakan peranan komoditi makanan, bukan karena perumahan, pendidikan, sandang dan kesehatan.
“Jadi yang memberikan sumbangan terbesar dari garis kemiskinan adalah beras,” ucapnya saat menggelar jumpa pers di BPS Kalteng.
Menurutnya, jika dilihat secara berurutan, terdapat 10 komoditi yang memberikan sumbangan terbesar kemiskinan, yakni beras, daging ayam ras, telor ayam ras, kueh basah, rokok, mie instan, gula pasir, cabe rawit, susu kental, kopi bubuk dan kopi instan.
“Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep pendekatan kebutuhan dasar, hasilnya garis kemiskinan diperankan oleh komoditi makanan,” ujarnya didampingi Kadinsos Kalteng Hardy Rampai.
Berbicara perkembangan ekspor di Kalteng, tutur Sukardi. Secara kumulatif mencapai US$ 993,07 juta atau turun 3,97 persen, dengan tujuan terbesar Pakistan, Malaysia dan Spanyol. Yakni melalui pelabuhan Sampit dan pelabuhan luar Kalimantan. Dengan komoditi BBM, minyak hewani, kayu, karet, bijih dan abu logam.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng akan memperluas kawasan tanaman bawang merah. Rencananya, Pemprov Kalteng akan melakukan perluasan di sejumlah kabupaten di Kalteng pada 2016 mendatang, diantaranya Barito Timur, Seruyan, Katingan dan Murung Raya. Sebelumnya, Pemprov Kalteng melalui dinas Peternakan dan Pertanian telah melakukan perluasan kawasan tanam di sejumlah kabupaten, yakni Palangka Raya, Kapuas dan Kotawaringin Timur pada 2015 lalu.
Kabid Budidaya Pertanian dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kalteng, Dewi Erowati mengatakan, naiknya harga bawang merah mengakibatkan inflasi bagi Kalteng. Itu terjadi, karena pasokan bawang merah untuk Kalteng belum mencukupi. Mengatasi hal tersebut, Pemprov Kalteng akan melakukan perluasan kawasan tanam.
“Rencananya, pelaksanaan perluasan kawasan tanam itu akan dimulai pada minggu pertama April 2016. Ada beberapa daerah yang menjadi target kita, yakni Barito Timur, Seruyan, Katingan dan Murung Raya," tegasnya, Selasa (5/1).
Anggaran untuk perluasan kawasan tanam bawang merah tersebut berasal dari APBD Kalteng dan APBN perubahan.
"Anggaran yang digunakan untuk perluasan itu berasal dari dana APBD dan APBN Perubahan," tukasnya. (daq/arj/vin)