PALANGKA RAYA – Masyarakat di Kalimantan Tengah diminta mewaspadai bencana banjir tahun ini, terutama daerah pesisir dan bantaran sungai. Badan Meteorologi, Klimatilogi, dan Geofisaka (BMKG) Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya memperkirakan, puncak hujan terjadi pada Januari sampai awal Februari 2016.
Musim penghujan diprediksi baru berakhir April. Meski curah hujan dengan intensitas sedang, masyarakat diminta waspada angin kecang dan puting beliung. ”Untuk musim kemarau kita belum bisa memprediksi, karena akan dirapatkan secara nasional," kata Forecaster BMKG Palangka Raya Rena, Sabtu (9/1).
Menurutnya, curah hujan yang terjadi saat ini masih dengan intensitas ringan hingga sedang. ”Kita akan terus pantau terus perkembangan cuaca, karena curah hujan tertinggi itu Januari ini," tuturnya.
Dia menegaskan, ancaman adanya angin kencang dan puting beliung tetap harus diwaspadai masyarakat. Terutama pada akhir Januari, saat puncak hujan. ”Kalau untuk puting beliung itukan seketika, jadi bisa diprediksi di atas jam 10 pagi dengan melihat pergerakan awan. Namun, kita semua harus tetap waspada,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, hujan yang terjadi berpotensi banjir di beberapa daerah di Kalteng. Banjir tersebut bisa terjadi di daerah pesisir Kalteng dan bantaran sungai yang setiap tahun menjadi langganan banjir.
”Beberapa daerah di Kalteng berpotensi banjir. Yang sangat rawan itu daerah pesisir dan bantaran sungai," tandasnya. (arj/ign)