PANGKALAN BANTENG – Dalam rangka menjaga eksistensi komunitas motor CB di Kabupaten Kobar, klub motor CB Compag Pangkalan Banteng menggelar deklarasi anggota dan temu kangen klub motor CB tingkat Kalimantan.
Selain mempertemukan berbagai klub motor CB di Kalimantan, acara yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Pangkalan Banteng itu juga dihadiri oleh klub-klub motor lain yang berada di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Ratusan anggota klub motor memadati acara yang berlangsung pada Sabtu (1/9) malam. Malam deklarasi itu merupakan puncak dari aneka kegiatan yang digelar klub motor lintas generasi itu.
Tidak hanya temu kangen, para pecinta roda dua ini juga menggelar berbagai kegiatan sosial.
“Ada donor darah yang kita laksanakan. Namun itu hanya untuk anggota klub yang dari Kobar saja,” ungkap Ketua Panitia Temu Kangen CB Borneo, Samsul Arifin, Minggu (2/9).
Ia menjelaskan bahwa kegiatan itu juga sekaligus untuk memupuk rasa persatuan sebagai wujud kamtibmas. Hal ini karena anggota CB bersifat heterogen dari berbagai profesi seperti karyawan swasta, ASN, TNI, Polri, pelajar hingga mahasiswa baik laki-laki dan perempuan.
“Ini sekaligus untuk memperkenalkan pada masyarakat bahwa klub motor berbeda dengan gang motor. Kita tidak hanya sekedar touring, kita ingin menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di jalanan,” kata petani sukses asal Pangkalan Banteng ini.
Tidak hanya kaum adam, pecinta roda dua juga datang dari para perempuan tangguh di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kobar. Salah satunya Sri Lestari, pemilik motor CB berwarna ungu ini mengatakan bahwa komunitas motor saat berkegiatan tidak hanya sekedar kumpul, makan bersama dan juga menggelar perjalanan (touring) saja.
“Ini bentuk eksistensi masyarakat dalam berkomunitas. Dan komunitas seperti ini layak mendapat dukungan. Kita sebagai komunitas ingin bekerjasama dengan pihak Satlantas untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan tertib berlalu lintas,” katanya.
Seperti diketahui bahwa dalam beberapa tahun belakangan, pecinta motor CB makin meluas di Kecamatan Pangkalan Banteng. Tak hanya motor tua original, kecintaan pada motor-motor jadul ini juga merambah pemilik motor generasi baru. Mereka rela mengeluarkan dana besar untuk memodifikasi motornya agar semirip mungkin dengan motor keluaran tua tersebut. (soc/sla)