SAMPIT- Lima komunitas motor yang tergabung dalam Bold Riders Sampit memiliki cara berbeda dalam menjalin kebersamaan dan juga meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat di tengah pandemi seperti sekarang. Seperti saat momentum kurban tahun ini, komunitas tersebut menggelar touring sembari berbagi daging kurban.
Mereka berkurban seekor sapi dan mendistribusikannya ke lima wilayah berbeda. Total ada lima komunitas motor yang terlibat dalam kegiatan tersebut di antaranya Mentaya Honda Classic, GCN Sampit, Supermoto Indonesia Sampit, YVCI Sampit, dan CBR Club Indonesia Sampit.
“Bentuk kepedulian bersama terhadap masyarakat. Kita berkurban di tahun ini. Giat ini adalah hasil kesepakatan bersama, kami memiliki cara berbeda dalam menjalin kebersamaan dan juga meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat,” ujar Andre Prasetyoadi selaku Pembina Bold Riders Sampit, Kamis (30/7).
Kata dia, gabungan komunitas tersebut akan membeli sapi dari salah satu anggotanya yang juga berjualan hewan ternak. Lokasi pembelian terletak di Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Sampit. Wilayah tersebut merupakan salah satu sentra penghasil sapi lokal dengan kualitas terbaik yang berada di Kota Sampit.
Lanjutnya, Kelima komunitas yang tergabung dalam Bold Riders Sampit ini berencana untuk memotong dan mendistribusikannya daging kurban secara mandiri pada Minggu (2/8). Meskipun dilakukan secara mandiri, kegiatan ini juga tetap mematuhi protokol kesehatan dan juga ketentuan syariat.
“Selain itu, pendistribusiannya pun akan dilakukan di wilayah berbeda dengan sasaran masyarakat kurang mampu, panti asuhan, manula, dan warga di sekitar Kota Sampit serta beberapa desa di daerah Cempaga dan Samuda,” bebernya.
Tutur Andre, yang menarik di sini adalah jarak tempuh lokasi pendistribusiannya tidak hanya di sekitar kota saja, tetapi juga ke beberapa desa yang berjarak sekitar 20-30 kilometer dari Kota Sampit.
“Karena ini adalah kegiatan dari komunitas motor, untuk memfasilitasi kerinduan akan riding selama pandemi, memang akan ada touringnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, bukan sekadar memotong hewan kurban, lalu membagikan,” tutup Andre.
Dia menambahkan bahwa para anggotanya akan menyukseskan kegiatan kurban tahun ini, karena aktivitas tersebut merupakan wadah untuk menciptakan kegiatan positif di tengah pandemi Covid-19.
“Konkret karena pandemi jadi temen-temen tidak ada yang kopdar, dan kita juga gak berani untuk kumpul-kumpul. Namun saat new normal kita mencoba untuk membahas dan mengagendakan kegiatan kurban ini. Hasilnya dari lima komunitas, terkumpul dana untuk membeli satu ekor sapi.” pungkasnya.(daq/oes)