KUALA PEMBUANG – Sejumlah petani kelapa sawit di beberapa desa di Kecamatan Seruyan Hilir Timur kembali semangat mengelola perkebunan sawit.
Pasalnya saat ini harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di mulai membaik dari sebelumnya.
Rinto salah satu petani sawit Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur mengatakan, saat ini harga TBS di daerah mereka yang sebelumnya berkisar Rp 450 per kilogram kini naik menjadi Rp 600 per kilogram.
Menurutnya, dengan membaiknya harga TBS ini tentunya membawa angin segar bagi petani lainnya, walaupun sebenarnya harga tersebut masih belum menguntungkan petani.
”Minimal hasil penjual buah sawit sekarang ini bisa buat beli pupuk dan biaya perawatan,” ujar Rinto.
Diakuinya, saat ini usaha perkebunan sawit di daerah mereka tidak begitu menggembirakan pasalnya harga TBS yang tidak bisa tinggi seperti daerah lain, karena akses pembeli TBS untuk mengangkut TBS memang cukup jauh dan jalan poros Kuala Pembuang-Telaga Pulang tidak bisa digunakan karena jalannya rusak.
“Pembeli (pengepul) terpaksa harus membawa ke daerah lain misalnya Bagendang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk menjual buah sawit,” katanya.
Menurutnya, petani sawit sempat putus asa dan tidak lagi merawat kebun mereka, karena dibandingkan hasil yang didapat sangat tidak menguntungkan karena harganya sangat murah dan hasilnya tidak bisa menutupi biaya perawatan dan sebagainya.
Sementara itu, salah satu pengepul buah sawit di Kuala Pembuang Sulianur mengatakan rendahnya harga buah sawit tidak diketahuinya secara persis, namun pihaknya membeli berdasarkan harga jual mereka ke pabrik.
Menurutnya, ada beberapa pengepul di Kuala Pembuang harus menutup usahanya karena tidak bisa mencukupi dari hasil jual beli buah sawit.
”Saat ini kami membeli Rp 600 per kilogram dan harga ini memang naik dari sebelumnya yang hanya Rp 450 per kilogram,” sebutnya. (hen/fm)