KUALA PEMBUANG – Anggota DPRD Seruyan Atinita meminta kepada pemerintah daerah agar memperhatikan para pengusaha karet, khususnya yang berada di Kecamatan Seruyan Hulu dan Suling Tambun.

Menurutnya, komoditas karet merupakan salah satu tumpuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ia mengatakan, karena memang masyarakat di sana yang tidak mempunyai usaha unggulan sehingga memaksa mereka untuk kreatif dalam memanfaatkan segala peluang usaha khususnya di bidang perkebunan karet.

"Karet itu merupakan salah satu tumpuan masyarakat Dapil III saat ini, karena memang di sana tidak ada usaha unggulan, tentu saja bagi mereka yang punya lahan perkebunan karet," kata Atinita di Kuala Pembuang, Kamis (16/5).

Maka dari itu, ia menekankan kepada pemerintah daerah agar bisa membantu para pekebun karet yang ada di sana khususnya untuk bisa menstabilkan harga karet.

Ia menyebutkan, harga karet di daerah pemilihan (dapil) III tersebut saat ini sangat anjlok dan berada di bawah standar yakni hanya mencapai Rp5.000-Rp6.000 per kilogramnya. Dan pengusaha-pekebun karet teriak minta perhatian.

"Itu karena dijual dengan pengepul bukan ke pabrik, kalau di jual ke pabrik harganya pasti lebih dari itu, cuma karena jarak ke pabrik ini sangat jauh makanya masyarakat malas, dan memilih menjual ke para pengepul, dan pengepul inipun tidak mungkin dia mau membeli dengan harga yang terlalu tinggi mengingat mereka juga harus mempertimbangkan biaya operasional dan juga bongkar muatnya," ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah daerah bisa segera mengambil tindakan terhadap masalah ini, mengingat kondisi ekonomi yang ada di Dapil III semakin hari, semakin melemah.

"Kalau berdasarkan apa yang sudah dikumpulkan, memang yang paling cocok di Dapil III itu perkebunan kopi, karena hingga saat ini masih belum ada langkah yang signifikan dari pemda, maka juga tidak ada salahnya untuk memperhatikan para pekebun karet ini," tandasnya. (rm-98-fm)