HANAU - PT Musirawas Citraharpindo dan PT Sumur Pandanwangi-Hanau menggelar pelatihan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kantor besar PT Sumur Pandanwangi-Hanau pada 29-30 Juli. Kegiatan selama dua hari ini dibagi dua sesi, yakni teori di dalam ruangan dan simulasi di lapangan.
Pelatihan dan simulasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya diikuti Tim Siaga Api Musirawas Group, tapi juga perwakilan dari sembilan desa di sekitar perusahaan, Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Seruyan Raya, dan Kecamatan Hanau. Masing-masing desa dan pemerintah kecamatan mengirimkan dua personel untuk mengikuti pelatihan di bawah arahan Badan Penanggulan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah.
Usai mendapat materi di dalam ruangan, peserta pelatihan juga dikenalkan dengan peralatan damkar dan alat pelindung diri. Pelatihan diakhiri dengan simulasi, yakni pendeteksian titik api (hotspot), pengarahan tim pemadam, perjalanan menuju lokasi, hingga pemadaman api sesuai prosedur pengendalian. Selain menggelar simulasi, PT Musirawas Citraharpindo dan PT Sumur Pandanwangi-Hanau juga memberikan alat pelindung diri (PAD) bagi relawan dari desa-desa binaan.
Pembina apel karhutla yang juga General Manajer PT Musirawas Citraharpindo Bangun Budi P mengatakan, pelatihan dan simulasi ini guna menyegarkan kembali pengetahuan para petugas dan relawan dalam mengantisipasi adanya api pada musim kemarau.
”Kecil jadi kawan, besar jadi lawan. Kami ingin meningkatkan awareness masyarakat dan instansi setempat tentang potensi risiko karhutla. Semua harus siaga,” ujar Bangun.
Direktur Produksi Musirawas Group Krisna Pramono mengatakan, Musirawas Group telah memiliki Tim Siaga Api sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, Musirawas Group juga menyumbang peralatan damkar untuk desa-desa sekitar. Ada juga share provit yang bisa digunakan untuk operasional relawan damkar di desa-desa.
Krisna juga meminta tim patroli keamanan untuk selalu membawa perlengkapan damkar sehingga bisa langsung bergerak saat menemukan titik api. Menara pantau yang tersebar di beberapa titik perkebunan sawit juga harus diaktifkan kembali, mengingat kemarau tahun ini lebih kering dari tahun sebelumnya.
“Adanya Tim Siaga Api merupakan bagian dari kewajiban kami untuk menjaga wilayah di sekitar perusahaan,” tutur Krisna.
Komandan Koramil Pembuang Hulu Peltu Siswadi menyatakan bahwa Tim Siaga Api bertugas memantau dan mencegah karhutla, serta membantu sosialisasi kepada seluruh masyarakat. ”Jangan sampai lahan gambut terbakar. Segera padamkan saat api masih kecil. Kalau api sudah membesar, sangat sulit dipadamkan,” ujar Danramil Pembuang Hulu Siswadi.
Kapolsek Pembuang Hulu Ipda Budi Utomo menambahkan, warga yang melihat kebakaran lahan diharapkan segera melapor kepada petugas. Penegakan hukum akan diberlakukan kepada siapapun yang melakukan pembakaran lahan.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris BPBPK Provinsi Kalteng Maria Cahaya mengapresiasi langkah Musirawas Group dalam menggelar pelatihan dan simulasi pengendalian karhutla. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap Pemerintah Provinsi Kalteng yang mencanangkan Kalteng bebas dari asap. (yit)