SAMPIT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 65 miliar untuk fasilitas penunjang ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Salah satu bantuan berupa laptop secara simbolis diserahkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat berkunjung ke Sampit, Kotawaringin Timur.
Dalam penyerahan bantuan yang berlangsung di halaman SMAN 3 Sampit, Selasa (18/2) tersebut, Sugianto mengatakan, laptop yang diserahkan tahun merupakan kelanjutan pengadaan laptop tahun 2019. Tahun lalu, total laptop yang dibagikan sebanyak 1.620 unit, dengan rincian, SMA sebanyak 834 unit dan SMK 786 unit.
Tahun ini, sebanyak 449 unit dibagikan ke SMA, sehingga total pengadaan laptop dari tahun 2018 hingga 2020 sebanyak 3.134 unit. ”Ada sebanyak 449 laptop yang diperbantukan kepada sekolah yang kami anggap memerlukan. Setiap tahun, program ini ada sampai kebutuhan terpenuhi secara keseluruhan,” ujarnya.
Sugianto mengungkapkan, perlu anggaran sebesar Rp 65 miliar untuk melengkapi keperluan peralatan untuk UNBK bagi SMA sederajat di Kalteng, sehingga bantuan diberikan secara bertahap. ”Perlu anggaran Rp 65 miliar untuk melengkapi UNBK se-Kalteng ini, sehingga itu sangat penting,” ujarnya.
Sugianto menuturkan, ketika pendidikan menengah dialihkan ke Provinsi, ternyata banyak keperluan yang belum terpenuhi. Pihaknya berusaha melengkapi kebutuhan tersebut setiap tahunnya.
Menurut Sugianto, bantuan yang diberikan tidak hanya laptop, namun juga pemasangan jaringan internet bagi sekolah yang belum terjangkau jaringan internet, seperti di Desa Tumbang Manjul, Kabupaten Seruyan.
”Termasuk kebutuhan internet di desa yang sulit terjangkau atau tidak memiliki jaringan internet, seperti di Desa Tumbang Manjul, kami juga bantu. Meskipun mendapat bantuan komputer, namun tidak dapat digunakan karena ketiadaan jaringan internet di desa tersebut,” katanya.
Melihat kondisi demikian, pihaknya langsung membantu pemasangan jaringan internet, sehingga komputer yang sudah ada bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan oleh peserta didik.
Sementara itu, dalam kunjungannya tersebut, Sugianto tak canggung berinteraksi dengan sejumlah perwakilan pelajar se-Kotim. Ada yang menarik ketika Sugianto berinteraksi aktif dengan dua pelajar. Dia meminta mereka menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit.
”Jika kamu sebagai gubernur, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi marakanya peredaran narkoba di Kotim,” ucap Sugianto kepada salah seorang pelajar.
Kepada seluruh pelajar yang hadir, Sugianto juga berpesan agar pelajar meningkatkan kualitas akhlak. Menurutnya, kemampuan dan keahlian pelajar bisa tersalurkan dengan sempurna jika akhlak yang dimiliki tertanam dengan baik.
”Tingkatkan kualitas akhlak, baik kepada orang tua di rumah maupun guru di sekolah,” tandasnya. (yn/ign)
