SAMPIT – Warga yang dilaporkan hilang di Perairan Sungai Mentaya, Kecamatan Mentaya Hulu, Minggu (23/2) lalu, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban teridentifikasi bernama Mubasir (38), warga Desa Tumbang Keminting, Kecamatan Bukit Santuai. Masih ada satu korban lagi yang masih dalam pencarian.
”Satu korban sudah ditemukan, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian,” kata Kapolsek Mentaya Hulu Iptu M Affandi, Senin (2/3).
Dia menjelaskan, mayat korban ditemukan di alur Sungai Mentaya, satu kilometer dari titik korban dilaporkan hilang. Jenazah korban ditemukan warga dalam kondisi mengapung. Tubuhnya sudah membusuk. Warga sekitar langsung melaporkan penemuan tersebut ke polisi.
”Yang menemukan pertama kali Fidyawati (48). Saat itu dia sedang mencuci piring di pinggir kali. Namun, tiba-tiba melihat mayat mengapung,” jelasnya.
Jenazah Mubasir lalu dievakuasi menggunakan kelotok ke dermaga ujung kampung. Adapun barang bukti yang ditemukan, yakni uang sebesar Rp 2,3 juta, SIM A dan C atas nama korban, kartu ATM, hingga pakaian yang dikenakan korban sebelumnya.
”Setelah memastikan bahwa yang dievakuasi tersebut adalah Mubasir, korban kemudian dibawa ke rumah duka,” ungkap Affandi.
Affandi menambahkan, korban dilaporkan hilang bersama rekan kerjanya, Sugeng Susanto (24) saat mereka hendak mencari buah menggunakan perahu ces bersama empat orang lainnya. Namun, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba oleng dan karam. Kedua korban yang tidak bisa berenang tenggelam.
Empat korban lainnya selamat dari insiden tersebut. Korban yang selamat langsung melapor ke aparat kepolisian. Tim Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos Jaga Sampit sempat menghentikan pencarian terhadap kedua korban yang dilaporkan hilang karena kegiatan Basarnas hanya berlangsung selama tujuh hari terhitung sejak kejadian Minggu (23/2).
”Saat ini kami masih melakukan pencarian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, satu korban (Sugeng Susanto, Red) lainnya bisa segera ditemukan,” tandasnya.
Tanpa Identitas
Sementara itu, warga Muara Wakat, Kecamatan Teweh Timur, dibuat geger dengan penemuan mayat tanpa identitas di Sungai Tewei, anak Sungai Barito, Senin (2/3). Mayat tersebut ditemukan warga setempat sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan aroma kurang sedap, serta sulit dikenali.
Kapolsek Teweh Timur Iptu Anies, tadi malam mengatakan, jenazah dievakuasi masyarakat bersama kepolisian dan aparat desa setempat. Selanjutnya dibawa ke RSUD Muara Teweh menggunakan mobil Dinas BNPB untuk dilakukan visum. Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihaknya.
Pantauan Radar Sampit di rumah sakit, sejak sore hari hingga selesai salat Isya, proses visum belum dilakukan. Hal tersebut lantaran menunggu kedatangan tenaga dokter yang melakukan visum terhadap jenazah tersebut.
”Baru sekitar pukul 20.30 WIB baru dilakukan visum," kata KBO Reskrim Polres Batara, Iptu Ardianto. (sir/viv/ign)