PALANGKA RAYA – Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19, perputaran uang tunai di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendekati lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah diprediksi bakal tetap besar. Kendati demikian, persentasenya dicatat menurun sebesar 23,86 persen saat situasi normal di tahun sebelumnya.
Hal ini diketahui dari pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng yang sudah siap memenuhi keperluan uang tunai, sebesar Rp 3,309 Triliun baik untuk bulan Ramadan ini dan lebaran nanti.
Dijelaskan Kepala Perwakilan BI Kalteng Rihando, Kebutuhan tersebut selain untuk mencukupi permintaan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, juga memperhatikan kebutuhan uang tunai dari kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat, selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19.
Menurutnya, penyiapan uang tunai tahun ini lebih rendah 23,86persen dibandingkan dengan penyiapan tahun Ialu, yaitu Rp 4,346 Triliun.
”Penyiapan tersebut diperuntukkan juga untuk melayani penukaran uang rupiah di kantor-kantor perbankan. Lima wilayah kas titipan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalteng yaitu, di Sampit, Pangkalan Bun, Lamandau, Buntok, dan Muara Teweh. Di wilayah ini, diperkirakan kebutuhan uang tunai mencapai sebesar Rp 1,284 Triliun (52%),” paparnya.
Sementara untuk wilayah Palangka Raya lanjutnya, diprediksi keperluannya sebesar
Rp 1 ,1 80 Triliun (48%). Dijelaskannya, penurunan tersebut disebabkan antara Iain, untuk Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk ASN yang hanya diberikan kepada pegawai tertentu. Selain itu dipengaruhi juga harga jual produk kelapa sawit menurun.
Rihando menambahkan, penukaran uang kepada masyarakat akan dilayani di 56 titik layanan, baik di Kantor Cabang (KC) bank di Palangka Raya maupun di wilayah KC bank Kas Titipan, terhitung mulai dari tanggal 24 April hingga 20 Mei 2020.
Dirinya mendorong, dalam mencegah perluasan penyebaran COVID-1 9, Bank Indonesia mendorong dan mengajak masyarakat menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai.
”Melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS (QR Code Indonesia Standard),” tandasnya. (daq/gus)