KUALA PEMBUANG - Ratusan warga mendatangi rumah Wakil Ketua DPRD Seruyan Bambang Yantoko, di Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kamis (28/5) malam. Aksi warga tersebut merupakan buntut dari komentar legislator tersebut atas berita penangkapan kembali Habib Bahar bin Smith.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, amarah warga tersebut bermula saat membaca komentar dari politisi Golkar tersebut di salah satu grup media sosial facebook pada tanggal 27 Mei 2020 melalui akun medsos Soewandi Andi mengirim link berita ke grup tersebut dengan link berita "Anggota DPR Akan Tanyakan Ditjen PAS Soal Bahar Smith yang Digunduli. "
Dalam komentar tersebut akun Bambang Yantoko berkomentar dianggap kurang etis dan mendapat sejumlah respons dari kalangan warganet.
“Mari kita berfikir yg logis dan masuk diakan. Nabi muhamad itu ajaran membikin sejumk.tenang.nyaman.dan menuntun umat kejln yg baik dan lurus.coba bandingkan dgn kelakuan Bahar ini.menyiksa anak kecil tanpa ada belas kasihan.ceramah isinya propokasi.memaki.menghujat.menyalahkan pemerinta.ceramah isisnya tentang kelamin wanita.model kaya ini.kota dosa apa bila ga mentakdimmi.ingat saudaraku bahar ini bukannya keturunan nabi.tapi keturunan iblis. Sy orang muslim.tapi kalau suruh patuh dgn manusia iblis ini.ga dan sory kami punya prinsip” begitu tulisnya.
Membaca komentar itu tersebut, sejumlah warga di daerah Pembuang Hulu sontak berkerumun mendatangi kediamannya di desa tersebut. Bahkan sejumlah aparat kepolisian harus ikut mengamankan kediaman anggota DPRD Seruyan dua periode itu.
Menanggapi aksi tersebut, Bambang Yantoko pun meminta maaf kepada masyarakat terkait komentarnya itu. Bahkan di akun facebook resminya dirinya memposting permintaan maaf secara terbuka bahkan dirinya mengakui kesalahannya dan akan menjadikan pelajaran untuk dirinya agar lebih bijak lagi dalam bermedia sosial.
Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri Widiantoro melalui Kasat Reskrim Polres Seruyan Iptu Irfan Ali Reja membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya memanggil Bambang Yantoko untuk dimintai keterangan.
”Kami masih penyelidikan dan meminta yang bersangkutan untuk klarifikasi terlebih dahulu,” ujarnya. (hen/oes)