KUALA PEMBUANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Seruyan yang dilaksanakan di ruang rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Seruyan.
Ketua DPRD Seruyan Zuli Eko Prasetyo yang memimpin pelaksanaan RDP tersebut mengatakan, rapat itu dilaksanakan dalam rangka tindaklanjut dari hasil kesepakatan Banmus yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Disamping itu, RDP tersebut juga digelar dalam rangka untuk meminta penjelasan kepada pihak PDAM mengenai kendala-kendala di lapangan selama pengoperasiannya yang hampir selalu mengalami kerugian.
"RDP ini juga dalam rangka untuk mendengarkan paparan perencanaan dari PDAM terkait dengan permintaan penyertaan modal dari Pemerintah Daerah untuk pengambil alihan aset Sistem Pengembangan Air Minum Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) yang ada di Seruyan Hilir Timur dan Hanau tepatnya di IKK Desa Pembuang Hulu," papar di Kuala Pembuang belum lama ini.
Sementara itu, berdasarkan paparan langsung yang disampaikan oleh Direktur PDAM Kabupaten Seruyan Ilyas mengenai laporan laba atau rugi audit selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2017 dengan nilai pendapatan Rp 2.687.733.149 dan biaya Rp 3.530.634.164, sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 842.901.015.
Kemudian, pada tahun 2018 pendapatan sebesar Rp3.599.132.265 dengan biaya Rp4.359.777.690 sehingga mengalami kerugian sebesar Rp760.645.425. Sedangkan pada tahun 2019 pendapatan sebesar Rp 6.075.859.637 dengan biaya Rp4.731.045.269. "Yang mana kita berhasil meraih keuntungan sebesar Rp1.344.814.341, penambahan pendapatan itu karena adanya subsidi yang cukup besar dari pemerintah," paparnya.
Selanjutnya menurut Ilyas, untuk grafik jumlah pelanggan selama tiga tahun terakhir yakni pada tahun 2017 sebanyak 3.015, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi 3.639 dan tahun 2019 sebanyak 3.650 pelanggan.
Sedangkan untuk dana subsidi yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Daerah mulai dari tahun 2010 yakni Rp762.000.000, tahun 2011 sebanyak Rp 396.024.100 dan tahun 2019 sebesar Rp 1.711.438.202, yang berarti jika ditotalkan berjumlah Rp 2.869.462.302.
Untuk penyertaan modal Pemerintah Daerah yang dimulai sejak tahun 2007 hingga 2018 silam berjumlah Rp21.360.761.833.
Terakhir, untuk rencana optimalisasi SPAM IKK Seruyan Hilir Timur total Rp4.905.200.000 dan optimalisasi SPAM IKK Pembuang hulu dengan perkiraan biaya Rp20.292.400.000. (ald/gus)