SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Suprianto mengendus keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Kotim dalam politik praktis terkait pilkada. Abdi negara diingatkan agar tetap fokus pada tugasnya, tak ikut mengampanyekan bakal calon yang dijagokan.
”Saya minta seluruh SOPD jangan coba-coba terlibat politik praktis, apalagi jika sedang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya untuk tidak terlibat dalam politik. Jangan sampai karena ada salah satu calon yang didukungnya maju, sehingga ikut campur menjadi timsesnya,” kata Suprianto, saat pertemuan dengan sejumlah intansi, Rabu (15/9).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku mencium keterlibatan ASN mulai dari kegiatan seremonial yang belakangan ini diselenggarakan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD). Oknum ASN tersebut disinyalir melakukan kunjungan ke daerah dengan motif politik yang dibungkus agenda kedinasan.
Dia menegaskan, ASN harus bisa menempatkan diri, jangan bermain-main dengan politik. Sebab, sanksi akan menanti jika terbukti. ”Saya harap masyarakat Kotim jeli melihat dan menilai. Apabila ada ditemukan pelanggaran ASN terlibat politik, sebaiknya laporkan saja ke Bawaslu atau Inspektorat dengan bukti-buktinya,” kata pria yang juga Ketua Tim Pemenangan bakal pasangan calon Muhammad Rudini-Samsudin ini.
Suprianto menegaskan, ASN wajib menjaga netralitasnya. Jika melanggar, tentunya akan ada sanksi mulai dari teguran disiplin hingga pemberhentian secara tidak hormat. Bawaslu Kotim diharapkan cermat dalam pengawasan pilkada.
Gaet Dayak Misik
Sementara itu, Kelompok Tani Dayak Misik Kalimantan Tengah menyerukan dukungan untuk pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad dalam Pilkada Kalteng. Ketua Dewan Pembina Dayak Misik Sabran Ahmad mengatakan, dukungan itu atas beberapa pertimbangan, di antaranya pasangan tersebut punya komitmen mendukung program Dayak Misik dalam rangka menyejahterakan masyarakat Kotim di masa akan datang.
”Program Dayak Misik baik untuk pembangun dan masyarakat Dayak di Kotim,” kata Sabran.
Dengan demikian, lanjutnya, harkat dan martabat masyarakat Dayak di Kotim diyakini akan terangkat dan itu sesuai cita-cita pendiri Kalteng. Menurutnya, pasangan ini berjanji jika dipercaya dan duduk nanti sebagai bupati dan wakil bupati, akan secara penuh mendukung program Dayak Misik.
”Selama ini kami sama sekali tidak dapat bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah. Padahal, jika program ini didukung, insya Allah Kotim akan bebas dari kemiskinan dan kesengsaraan,” ujarnya.
Sabran menambahkan, meski Suprianti bukan putra daerah, dia memiliki komitmen yang meyakinkan akan membantu masyarakat Dayak di Kotim agar bisa hidup sejahtera. (ang/ign)
