SAMPIT – Sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Sampit, mengalami kenaikan harga fantastis pada akhir tahun, Kamis (31/12). Seperti lombok yang sebelumnya berada di harga Rp 60 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 120 ribu per kg.

”Dari pagi sampai sore, lombok naik di harga Rp 120 ribu per kg. Malam baru turun menjadi Rp 90 ribu per kg,” kata Zuhriyah, pedagang di pasar di Jalan MT Haryono, Kamis (31/12) malam.

Zuhriyah mengatakan, tingginya harga lombok disebabkan karena ketersediaan barang yang semakin menipis. Sebagian petani mengeluhkan tanaman yang terdampak banjir.

”Barangnya (lombok) kosong. Tanaman petani ada yang terdampak banjir, sehingga harganya terpaksa dinaikkan,” katanya.

Meski lombok mengalami kenaikan, komoditas lainnya seperti bawang berangsur stabil. Bawang merah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 35 ribu, turun menjadi Rp 30 ribu per kg. Sedangkan, bawang putih yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 28 ribu per kg turun, menjadi Rp 25 ribu per kg.

”Bawang merah dan bawang putih turun harga lagi dalam tiga hari yang lalu,” katanya.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas ayam potong. Harga yang sebelumnya stabil di harga Rp 32 ribu per kg, naik menjadi Rp 35 ribu. ”Naiknya malam ini saja. Besok tak tahu, apakah tetap naik atau tidak, karena banyak pedagang memilih tidak berjualan di awal tahun baru,” kata salah seorang pedagang ayam.

Komoditas lainnya, daging sapi di juga mengalami kenaikan harga. Harga daging sapi bisa mencapai Rp 140 ribu per kg, lebih mahal dari harga normal yang biasanya Rp 125-130 ribu per kg. Madi (23), pedagang daging sapi mengatakan, kenaikan sudah terjadi sekitar dua hari terakhir.

Pantauan Radar Sampit, pasar tradisional di Jalan MT Haryono yang biasanya buka selama 24 jam pada Kamis (31/12) malam, banyak pedagang yang memilih menutup dagangannya menggunakan terpal. Hanya beberapa pedagang saja yang tetap berjualan pada malam pergantian tahun. (hgn/ign)