SAMPIT - Harga lombok rawit di pasar tradisional Sampit masih mahal. Minimnya pasokan dari petani serta tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan harga jual semakin tinggi.
Pedagang di Pasar Subuh Sampit Zuriyah mengatakan, kenaikan harga lombok rawit sudah terjadi selama satu bulan terakhir.
"Harga lombok sudah naik dari bulan lalu. Naik perlahan dari Rp 50 ribu per kg naik Rp 75 ribu per kg sampai bertahan diharga Rp 95 ribu per kg. Tiga hari ini naik lagi Rp 100 ribu per kg," kata Zuriyah saat ditemui Radar Sampit, Kamis (18/2).
Harga jual lombok normalnya di kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu per kg. "Saya biasa jual paling murah Rp 20 ribu per kg. Harga stabilnya di kisaran Rp 25-35 ribu per kg. Kalau sudah Rp 50 ribu per kg itu sudah mahal. Apalagi bertahan selama satu bulan di harga Rp 100 ribu per kg, ini penjualan paling tinggi di tahun 2021," katanya.
Zuriyah mengatakan, harga jual lombok rawit di tahun-tahun sebelumnya pernah dijual dengan harga Rp 100-150 ribu per kg. Namun, hal itu tidak berlangsung selama berminggu-minggu.
"Tahun-tahun sebelumnya pernah saja jual sampai Rp 100 ribu per kg. Tapi enggak lama, paling lama seminggu harga jual sudah kembali stabil," katanya.
Tak hanya lombok rawit, komoditas bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Bawang merah dan bawang putih yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 25 ribu per kg naik menjadi Rp 28 ribu per kg.
"Bawang merah dan bawang putih naik lagi tiga hari ini," ujarnya.
Begitupula dengan harga jual sayur mayur. Marsiah pedagang sayur mengatakan harga jual sayur masih belum stabil. Sayur kangkung dijual dengan harga Rp 5.000 per ikat, sayur bayam Rp 7.000 per ikat dan sayur sawi Rp 15 ribu per ikat.
"Belum turun. Masih naik. Sawi ya mulai turun. Minggu lalu Rp 20 ribu turun menjadi Rp 15 ribu per kg," tandasnya. (hgn/yit)