SAMPIT - Sudah sebulan harga lombok rawit melambung. Meski harga berangsur turun, namun harga belum dapat dikatakan stabil.
Pantauan Radar Sampit di pasar tradisional, lombok rawit sempat mencapai Rp 150 ribu per kg, turun Rp 140 ribu pada pekan berikutnya, lalu menjadi Rp 120 ribu per kg. Pada Kamis (4/2) lalu, lombok dijual dengan harga Rp 100 ribu per kg.
Atun pedagang di Pasar Sabuh Sampit mengatakan, harga lombok sempat mengalami penurunan dari harga Rp 130 ribu per kg turun menjadi Rp 100 ribu per kg.
"Seminggu yang lalu mulai turun Rp 85 ribu per kg, setelah itu empat hari kemudian sampai sekarang naik lagi menjadi Rp 90 ribu per kg," ujar Atun, Jumat (5/2).
Selain lombok, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan seperti pada komoditas tomat yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 7 ribu per kg naik menjadi Rp 10 ribu per kg.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas wortel dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Kentang naik dari harga Rp 15 ribu menjadi Rp 16 ribu per kg.
"Tomat baru naik hari ini (Jumat), wortel naik hari kemarin dan kentang sudah naik sekitar 10 hari ini," katanya.
Sementara itu, beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan terdapat pada penjualan kacang panjang turun sejak tiga hari terakhir dari harga Rp 10 ribu menjadi Rp 6 ribu per ikat.
Bawang merah juga mengalami penurunan harga dari Rp 35 ribu per kg turun menjadi Rp 28 ribu per kg selama empat hari ini. Sedangkan bawang putih tetap stabil diharga Rp 25 ribu per kg.
Salah seorang pembeli di pasar tradisional merespons kenaikan harga terutama pada penjualan lombok rawit. "Biar mahal Rp 200 ribu per kg juga tetap dibeli," ucap Aminah.
Menurutnya, lombok rawit salah satu kebutuhan pokok yang harus selalu sedia. "Makan tanpa lombok mana enak. Jadi, selalu sedia stok lombok di rumah," ujarnya.
Berbeda halnya dengan Mukminun pedagang rumah makan yang menjual ayam geprek justru mengeluh dengan harga lombok yang tidak stabil.
"Sampai kapan ini harga lombok naik terus. Sudah sebulan ini lombok enggak turun-turun. Harganya seperti mau menyaingi harga perhiasan," celetuknya.
Meski harga lombok naik, makanan yang dijual tidak dinaikkan. "Harga tetap sama. Ada yang minta lomboknya dibanyakin. Saya diamkan aja, tetap layani dan terus terang ke pelanggan harga lombok masih naik," tandasnya. (hgn/yit)