PANGKALAN BUN – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kobar Kamaludin mengatakan, sejak tahun 2017 lalu Dinas TPHP mendorong petani untuk menanam cabai guna mencegah permainan harga cabai oleh oknum pemasok.
“Dari 2018 harga cabai rawit di pasaran sudah stabil. Hal itu dikarenakan kebutuhan cabai mampu dipasok oleh petani lokal dari Kobar,” kata Kamaludin.
Kini pemasok cabai dari luar Kobar tidak bisa lagi bermain, karena kecukupan kebutuhan bisa terpenuhi.
“Cabai rawit lokal ini tidak kalah kualitasnya dengan cabai dari Jawa. Bahkan cabai lokal itu diminati pembeli, karena masih segar dan baru dipetik dari kebun. Beda halnya cabai dari luar itu sudah beberapa hari di panen karena butuh waktu pengiriman,” jelasnya.
Tidak hanya cabai, pengembangan hortikultura Kobar juga merambah bawang merah. Meski untuk saat ini kebutuhannya belum terpenuhi petani lokal, namun prospek kedepan sudah cukup menjanjikan.
“Baru sekitar 30 persen yang bisa dicukupi petani bawang merah lokal. Namun kedepan petani di Kobar akan terus kita bina agar lebih banyak menanam bawang merah. Mengingat peluang pasar yang begitu besar,” jelasnya.
Sejauh ini yang sudah mengembangkan bawang merah di Kecamatan Arut Selatan seperti Desa Kumpai Batu Bawah, Kumpai Batu Atas, Natai Raya, kemudian di Kecamatan Pangkalan Lada terletak di Desa Purbasari, Pangkalan Durin, dan Desa Kubu, Teluk Bogam di Kecamatan Kumai. (rin/sla)