PANGKALAN BUN -Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat memikili objek wisata baru yakni Wisata Sawah Tirta Mulya.Lokasi wisata ini berada di lahan milik desa yang sengaja dikembangkan untuk pariwisata. Akses menuju tempat wisata ini sudah disiapkan oleh pemerintah desa, termasuk penunjuk arah.
Bagi masyarakat yang suka menikmati suasana sawah dengan pemandangan yang berbeda, wajib berkunjung ke Wisata Sawah Tirya Mulya Desa Pangkalan Dewa. Pemerintah desa yang mengelola wisata tersebut telah menyulap sawah untuk tempat wisata yang instagramable.Tempat wisata ini berupa sawah seperti umumnya, hanya saja ada yang berbeda di lokasi ini, yakni diberikan jalan titian kayu ke sejumlah sudut. Untuk mempermanis tempat wisata ini ditambah dengan sejumlah bendera dengan warna putih dan gazebo untuk santai.
Selain untuk santai, tempat wisata ini sangat cocok untuk berswafoto. Sehingga tempat ini menjadi salah satu yang wajib dijunjungi bersama keluarga. Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengapresiasi Pemerintah Desa Pangkalan Dewa yang telah menciptakan tempat wisata baru dan unik. Pasalnya wisata sawah kali ini sangat sederhana namun bagus.“Tempat wisata sawah ini memang bagus dan cocok buat liburan keluarga. Jika anak millenial sekarang menyebut tempatnya instagramable dan sangat kekinian,” ujarnya.
Tempat wisata seperti ini sudah ada di sejumlah daerah di Jawa dan Bali. Namun Desa Pangkalan Dewa mampu mengadopsi dan tidak kalah bagusnya. “Kami berharap ke depan terus ada inovasi dan menjadikan wisata seperti ini bisa terus berkembang. Supaya masyarakat yang berkunjung tidak bosan dan semakin tertarik untuk datang,” jelasnya.
Kepala Desa Pangkalan Dewa Syamsul Hadi mengatakan, pengembangan Wisata Sawah Tirta Mulya ini merupakan perwujudan keinginan membuat kawasan wisata yang berbeda dengan tempat lain di Kobar. “Awalnya ada lahan 10 hektare yang belum tergarap. Kemudian dibuka untuk dijadikan sawah. Namun belakangan muncul ide pengembangan wisata sawah dan ada beberapa masukan dan akhirnya tercipta wisata ini,” jelasnya.
Dari lahan tersebut yang sudah ditanami padi baru sekitar 4 hektare. Sedangkan yang sudah dijadikan wisata ini baru dua hektare dan ke depan bakal terus dikembangkan supaya menarik banyak pengunjung. (rin/sla)