PALANGKA RAYA – Setahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung, sektor pariwisata di Kalimantan Tengah (Kalteng) sempat mengalami keterpurukan. Pemerintah pun saat mulai membangkitkan kembali sektor tersebut dengan membuka destinasi wisata yang sebelumnya ditutup ataupun dibatasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Nuryakin menyatakan, pemerintah tidak hanya akan menyiapkan infrastruktur, tetapi aspek lain seperti pengembangan nilai jula dan produk-produk lainnya. Hal ini tentunya bertujuan agar sektor pariwisata ini bangkit dan berdampak baik terhadap pemulihan ekonomi.
”Pemantauan dan penerapan adaptasi lebiasaan baru pada obyek wisata. Masing-masing daerah yang sudah zona hijau dan oranye dapat membuka tempat wisata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,”ujarnya, Minggu (27/6) kemarin.
Nuryakin melanjutkan, pembukaan sektor pariwisata ini bukan tanpa alasan, mengingat sebaran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga berada di tempat-tempat wisata. Oleh sebab itu, pembukaan destinasi wisata ini diharapkan bisa membantu untuk memberikan kesempatan ekonomi kreatif tetap hidup di masa pandemi.
Lebih lanjut dijelaskannya, meski ada pelonggaran, namun pemerapan protokol kesehatan menjadi hal mutlak yang harus diperhatikan. Selain itu pembukaan destinasi wisata harus dilihat berdasarkan evaluasi, mengenai penerapan protokol kesehatan dengan baik, benar dan tepat serta konsisten oleh pengelola.
“Harus diperhatikan penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di seluruh obyek wisata,” tegasnya.
Nuryakin juga menyebutkan, kondisi pariwisata Kalteng saat sudah mulai ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dibuktikan dengan dibukanya objek wisata unggulan Kalteng, seperti Taman Nasional Tanjung Puting dan Taman Nasional Sebangau.
“Kemudian untuk perhotelan sudah 80 persen terisi tamu, demikian juga wisata kuliner, ekonomi kreatif dan tempat hiburan perlahan-lahan mulai bangkit kembali,” ucapnya.
Selanjutnya, di sektor pariwisata lainnya, pemerintah sudah mengucurkan anggaran Rp 3,5 miliar untuk pemugaran tiga rumah adat. Revitalisasi tiga cagar budaya tersebut bertujuan untuk membangkitkan sektor wisata kebudayaan Kalteng.
Rumah adat yang direvitalisasi tahun ini, diantaranya Betang Tumbang Malahoi dan Betang Betang Tumbang Kurik di Kabupaten Gunung Mas dengan nilai masing-masing Rp 1 Miliar, kemudian Betang Tumbang Gagu di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan nilai Rp 1,5 Miliar.
”Dari sisi wisata budaya, pada tahun ini berbagai event digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di Taman Budaya,” tandas Nuryakin. (sho/gus)