PANGKALAN BUN – Kunjungan wisata di Kabupaten Kotawaringin Barat turun drastis akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu makin memburuk karena kurangnya promosi.
Kepala Dinas Pariwisata Kobar Wahyudi mengatakan, salah satu program yang di unggulkan Kobar adalah pariwisata. Namun pada kenyataannya saat terjadi pandemi Covid-19 membuat pariwisata Kobar terkena imbas paling parah.
Penutupan tempat pariwisata membuat para pelaku wisata juga banyak yang gulung tikar. Mengingat kunjungan wisatawan juga sempat terhenti selama bebarapa bulan. “Kami akui bahwa pariwisata selama 2020 babak belur karena Covid-19. Ini Sebenarnya juga terjadi dimana-mana. Namun yang paling terasa ini saat wisatawan asing yang dilarang masuk ke Indonesia,” kata Wahyudi.
Mengingat pariwisata Kobar yang diunggulkan adalah Taman Nasional Tanjung Puting. Sehingga saat ditutup bebarapa bulan membuat semua tatanan pariwisata yang dirintis hilang begitu saja. “Meski sempat dibuka tidak hanya TNTP tapi sejumlah tempat wisata dalam bebarapa bulan di tahun 2020 itu hanya ada sekitar 1.251 wisatawan mancanegara dan 375. 844 wisatawan nusantara,” ujarnya.
Padahal, lanjut Wahyudi, sebelum ada Covid-19 kunjungan wisatawan mancanegara ini mencapai puluhan ribu orang, untuk wisatawan nusantara tahun sebelumnya mencapai hampir 500.000 orang setahun. “Ditambah sebelumnya lemahnya branding pariwisata membuat kunjungan wisatawan menurun. Kami akui hal itu, karena masalah anggaran. Karena anggaran untuk promosi atau Branding berkurang drastis,” jelasnya.
Setidaknya, tambah Wahyudi, saat wisatawan mancanegara tidak bisa masuk ke Kobar. Ada pangsa pasar wisatawan nusantara yang bisa berpotensi masuk ke Kobar. “Maka upaya yang kita lakukan di tahun 2021 ini menggenjot promosi agar kunjungan semakin bagus. Termasuk durasi lama tinggal wisatawan ke Kobar ini bisa lebih lama. Sehingga inovasi yang dilakukan yakni membuat kegiatan atraksi dan penunjang bagi wisatawan supaya lebih nyaman saat berada di Kobar,” pungkasnya. (rin/sla)