PANGKALAN BUN - Belum sempat mendapatkan renovasi, bangunan tua sarat sejarah di RT 01, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat akhirnya ambruk, Senin (24/5) pukul 00.15 WIB.
Ambruknya ikon sejarah Kelurahan Raja Seberang tersebut mengejutkan banyak pihak, karena beberapa bulan terakhir pemerintah daerah setempat dan Yayasan Tionghoa berencana merenovasi bangunan yang telah berusia ratusan tahun itu.
Informasi dari warga sekitar, bangunan tersebut diduga ambruk tepat tengah malam saat masyarakat sekitar sedang terlelap. Sebelum diketahui ambruk, dalam sepekan terakhir tingkat kemiringan bangunan semakin parah. Dan saat itu bangunan hanya menyisakan atap dan tiang. Sementara lantai dan dinding kayu ulinnya serta meubeler berbahan jati China ludes dijarah oknum tidak bertanggung jawab.
“Warga sekitar bangunan tersebut terkejut, karena menimbulkan suara yang menggelegar dan setelah keluar rumah ternyata banguna tersebut ambruk,” ujar Safitri, warga yang tinggal beberapa puluh meter dari lokasi.
Sementara itu tokoh masyarakat setempat, Rusdiansyah sangat menyayangkan lambannya penanganan bangunan tersebut. Sehingga lebih dulu ambruk sebelum sempat diperbaiki dan kini hanya tersisa puing-puing.
Menurutnya, pengajuan anggaran untuk renovasi bangunan tersebut selalu diajukan dalam Musrenbang, tetapi tidak pernah disetujui. Diduga status aset bangunan tersebut menjadi kendala. “Sekarang hanya tinggal kenangan, tinggal cerita ke anak cucu, karena fisik bangunan tersebut sudah lenyap, hanya dokumentasinya yang masih tersimpan,” keluhnya.
Untuk diketahui berdasarkan cerita turun-temurun, pada zamannya bangunan tersebut dibangun atas inisiasi orang-orang Tionghoa yang bermukim di bantaran Sungai Arut, untuk menyediakan tempat pendidikan bagi putra-putri mereka.
Bangunan itu disebutkan sebagai cikal bakal pendidikan di Kobar, bangunan yang terkenal sebagai eks SDN 5 tersebut juga pernah melahirkan tokoh-tokoh hebat, seperti Anggota DPR RI Mukhtaruddin, Mantan DPD RI Hamdani, dan raja properti Iwan Sunito. (tyo/sla)