PANGKALAN BUN - Seorang pengendara motor jenis Yamaha Vixion terkapar dengan sejumlah luka di tubuhnya setelah kendaraan yang ditungganginya masuk parit di samping gereja di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (28/3)sekitar pukul 11.45 WIB.
Kecelakaan tersebut bermula ketika pengemudi motor bernopol KH 3618 W yang belum diketahui identitasnya tersebut melaju dari arah Misbar menuju simpang empat lampu merah Kelurahan Baru, saat bersamaan tiba-tiba dari arah lajur kanan tepatnya di belokan depan gereja muncul kendaraan matik berwarna merah yang akan memotong jalan.
Kedua kendaraan sempat berserempetan, namun karena posisi Yamaha Vixion berada di sebelah kiri kehilangan keseimbangan dan kendaraan meluncur tidak terkendali masuk ke parit tersebut. Sementara pengendaranya terpelanting sejauh beberapa meter dan pingsan ditempat.
Mengetahui kendaraan yang terlibat serempetan dengannya masuk parit, bukannya menolong, pengendara motor jenis Beat merah itu langsung tancap gas dan menghilang.
Mendengar suara benturan jemaah gereja yang sedang menjalani ibadah Minggu berhamburan keluar. Beberapa jemaah pria langsung membantu korban yang terkapar dengan luka di mulut, bagian bahu kanan memar, serta kedua kakinya.
Karena tidak membawa identitas, salah seorang jemaah gereja meminta telepon genggam korban dan berusaha menghubungi pihak keluarga karena korban tidak bisa berbicara dan dalam kondisi kesakitan.
Sementara itu saat diangkat dari parit, kondisi motor korban mengalami kerusakan pada bagian depan, lampu dan speedo meter hancur.
Salah seorang jemaah gereja Randi menceritakanbahwa saat itu ia sempat melihat bahwa ada dua kendaraan jalan berdempetan dan kemudian salah satunya masuk ke selokan. “Beat merah nyelonong belok dan korban dari jalan lurus, saya sempat lihat dua motor ini jalan berdempetan, kemudian terdengar suara benturan, setelah kita datangi korban sudah terkapar dan Beat merah langsung kabur,” terangnya.
Salah seorang warga setempat, menuding bahwa sumber kecelakaan yang kerap terjadi karena ada belokan di tengah plangson, sehingga pengendara yang tidak mau memutar nekat melawan arus. Menurutnya, dulu belokan tersebut sempat ditutup oleh Dishub Kobar, namun entah bagaimana kembali dibuka karena banyak warga yang protes. (tyo/sla)