KALIMAT takbir langsung meluncur dari mulut sopir bus Damri jurusan Lamandau-Palangka Raya, Mahmudin Nur ketika angkutan yang dia kendalikan oleng. Bus itu tiba-tiba meluncur ke arah kiri saat melintas di Jalan Mahir Mahar Palangka Raya dengan kondisi jalan sempit dan licin akibat hujan.
Setelah oleng, angkutan massal yang membawa total 36 orang termasuk sopir itu menerjang beton pembatas jembatan hingga hancur. Bus langsung terjun bebas ke sungai kecil di pinggir jalan tersebut.
Kesaksian itu dituturkan salah seorang penumpang bus, Yukimalis. Menurutnya, suasana menjelang celaka sangat mencekam. Para penumpang histeris. Nama Tuhan menggema di seluruh ruangan bus. Bercampur dengan teriakan penumpang yang panik.
”Ada yang berteriak dengan nama Tuhan Yesus. Ada yang mengucapkan takbir dan lainnya. Tidak ada lagi memikirkan barang maupun harta benda. Semua berusaha menyelamatkan diri. Andai saja bus itu terbalik, mungkin bisa banyak korban lagi,” katanya.
Yukimalis mengaku duduk tak jauh dari sopir. Dia melihat langsung bagaimana sopir berusaha mengendalikan bus tersebut hingga akhirnya terjatuh ke sungai kecil.
”Saat itu kecepatannya tidak kencang, tetapi tidak tahu kenapa bisa terjadi. Selama perjalanan tidak ada masalah,” kata pria yang mengalami luka ringan di bagian wajah itu.
Nurhayati, penumpang lainnya mengatakan, dia ikut bus tersebut untuk kembali ke Bati-Bati, Kalimantan Selatan. Selama perjalanan tidak ada permasalahan hingga akhirnya bus itu celaka saat di Palangka Raya.
”Suasananya tidak bisa digambarkan. Saya keluar lewat jendela bus. Tidak tahu siapa yang memecahkan jendela itu,” katanya.
Menurut Nurhayati, saat bus masuk air dan tenggelam, penumpang berusaha menyelamatkan diri dari kaca yang pecah. Namun, satu penumpang gagal menyelamatkan diri.
”Yang meninggal itu terjepit di bawah. Dia di bagian belakang, tidak sempat menyelamatkan diri. Saya duduk di tengah sebelah kanan. Saat itu kursi penumpang tidak sesuai dengan tiket. Alhamdulillah selamat meskipun saya trauma,” katanya.
Ghea, penumpang selamat bersyukur masih diberi kesempatan bernapas. Saat bus terendam air, dia sempat kesulitan mencari jalan keluar, hingga akhirnya berhasil keluar karena arus yang deras menuju pintu keluar di sela kaca yang pecah.
Ghea mengaku baru pertama kali ikut bus damri. Dia sempat was-was dan khawatir sebelum berangkat karena penumpang sangat penuh. (daq/mex)