SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Kamis, 09 September 2021 11:36
Kisah Perjuangan Ibu Melahirkan di Tengah Bencana

Keliling Mencari Bidan, Bertaruh Nyawa Menyeberangi Sungai

Maya diatas perhau.

Di tengah bencana yang melanda Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, kehidupan baru telah lahir. Di tengah banjir itu, seorang ibu dengan penuh perjuangan berhasil melahirkan bayinya dengan sehat. Berikut kisahnya.

HENY, Sampit

Suatu pagi, seorang perempuan muda berusia 26 tahun yang tinggal di Desa Samba Katung, Maya Celvia, merasakan sakit di perutnya. Sambil mengelus perut yang membesar itu, perempuan tersebut bergegas mencari bidan.

Di tengah kondisi banjir yang merendam hingga separuh bagian tubuhnya, Maya ditemani saudaranya berkeliling kampung mencari bidan. Namun, di kediaman bidan yang dituju, ternyata rumah bidan itu kebanjiran dan penghuninya sibuk mengamankan barang.

Tak tega melihat bidan yang tengah berjuang menghadapi banjir, Maya bersama saudaranya akhirnya mencari bidan lain. Mereka kembali berjalan kaki sekitar 500 meter dari rumahnya. Nasib, bidan yang dicari tengah sibuk menangani tiga pasien yang juga ingin melahirkan.

Dengan perasaan bersedih sambil menahan perut yang terus berkontraksi, Maya akhirnya kembali ke rumahnya yang tak kalah memprihatinkan. Genangan air masuk ke dalam rumah hingga ketinggian 1,5 meter.

Tak ingin melahirkan dalam kondisi banjir, Maya bersama keluarganya berangkat menuju puskesmas yang letaknya di Desa Tumbang Samba. Perjuangannya tak mudah, dia bersama saudara laki-laki, kakak ipar, suami, dan sopir yang juga keluarganya, berangkat menyeberangi Sungai Katingan yang lebarnya sekitar 400 meter menggunakan kelotok.

”Saat itu arus sungai deras. Saya berlima nekat menyeberangi sungai menggunakan kelotok menuju puskesmas,” tutur Maya kepada Radar Sampit, Selasa (7/9).

Kurang lebih 35 menit perjalanan menyeberangi Sungai Katingan, Maya bersama keluarganya tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian melanjutkan perjalanan berjalan kaki menuju puskesmas setempat.

Namun, ternyata puskesmas yang dituju juga ikut terendam hingga sepinggang orang dewasa. Maya dan keluarganya akhirnya menuju Gedung Antang Dahiang, Desa Samba Danum yang dijadikan posko darurat banjir. Jarak puskesmas menuju posko sekitar 100 meter.

Setibanya di posko, Maya ditangani dua perawat. Selama 12 jam lebih wanita itu menunggu pembukaan lengkap. Hingga akhirnya tepat pukul 22.43 WIB, Sabtu (4/9), anaknya yang berjenis kelamin perempuan lahir normal dengan selamat dan dalam keadaan sehat.

”Alhamdulillah, lahir normal dengan selamat. Beratnya 3,5 kg dengan panjang 49 cm,” kata Maya. Dengan peralatan seadanya, Maya beristirahat selama satu malam di posko sambil memulihkan kesehatannya pascamelahirkan. Keesokan paginya, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (5/9), Maya bersama keluarganya memilih untuk pulang ke rumah saudara ibunya di Desa Samba Katung.

”Saya tidak pulang ke rumah, karena rumah saya masih terendam banjir. Saya menginap di rumah saudara ibu saya yang memiliki loteng (rumah bertingkat), walaupun di lantai bawah banjir, saya masih beristirahat dengan aman diatas loteng,” katanya.

Perjuangannya belum berakhir. Sehari setelah melahirkan, Maya membawa bayinya pulang menggunakan getek dalam kondisi hujan deras. ”Waktu pulang dari posko menuju ke rumah menyeberangi sungai pakai getek. Saat di tengah sungai, tiba-tiba hujan deras. Arus air bergelombang. Sambil menggendong bayi, saya menutup tubuhnya menggunakan perlak. Ini pengalaman melahirkan di tengah kondisi banjir dan hujan deras yang tidak akan saya lupakan,” ucapnya.

Sementara itu, di hari yang sama, seorang ibu muda bernama Diyah Angraini (19), warga Desa Samba Bakumpai, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, juga merintih kesakitan. Dia berjuang melahirkan seorang diri tanpa bantuan bidan.

Sebelumnya, Diyah, ditemani suaminya Ifan (20), mencari kelotok selama beberapa jam, namun tak kunjung dapat. Tak sanggup menunggu bidan, akhirnya Diyah melahirkan sendiri dibantu kakaknya, Fitri (25), dan ibunya, Sriyani (50).

”Alhamdulillah, meskipun tanpa pertolongan bidan, bayi laki-laki lahir dengan sehat dan selamat pukul 03.30 dini hari pada Sabtu (4/9). Rencananya saya akan memberi nama Al Banjari. Setelah bayi lahir, suami saya baru mendapatkan kelotok dan sempat kesulitan mencari dalam keadaan gelap tanpa penerangan listrik dan kondisi banjir setinggi 1,5 meter untuk menjemput bidan,” kata Diyah.

Relawan Posko Kecamatan Katingan Tengah Hidayat Elmi (50) mengatakan, ada tiga warga setempat yang melahirkan dalam kondisi banjir. ”Perjuangan ibu melahirkan sungguh luar biasa. Ada yang melahirkan di posko dan ada yang melahirkan sendiri di rumahnya tanpa bantuan bidan,” kata Hidayat yang juga anggota Tagana ini.

Warga yang menjalani proses persalinan ditangani perawat dan diberikan obat-obatan, namun belum diberikan bantuan apa pun. ”Warga hanya kami berikan obat-obatan, karena belum ada bantuan dari desa maupun kecamatan,” kata pria yang juga aktif sebagai Ketua TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) ini.

Dia berharap pemerintah segera melakukan pendataan, khususnya terhadap ibu hamil yang akan melakukan persalinan dan warga yang mengalami sakit.

”Warga kami sangat membutuhkan bantuan obat-obatan, sembako, dan perlengkapan bayi, karena rumahnya terendam banjir,” tandasnya. (***/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 05 Desember 2024 11:18

Pasar Murah di Lamandau Bersamaan dengan Safari Natal

NANGA BULIK- Jelang hari besar keagamaan yakni Natal, Pemerintah Kabupaten…

Rabu, 04 Desember 2024 10:07

Pemkab Lamandau mulai Safari Natal

NANGA BULIK - Memasuki bulan Desember, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau…

Selasa, 03 Desember 2024 10:21

Pemkab Lamandau Sosialisasikan Metrologi ke Masyarakat

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, menggelar kegiatan sosialisasi pelayanan…

Senin, 25 November 2024 10:32

RSUD Lamandau Berencana Buka Layanan Hemodialisa

NANGA BULIK – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamandau telah …

Jumat, 22 November 2024 10:36

Inovasi ”Sidin Beramal” Permudah Pengurusan Izin

NANGA BULIK - Pelayanan publik di Kabupaten Lamandau masih menghadapi…

Rabu, 20 November 2024 10:33

HKN, Pelayanan Kesehatan Wajib Ditingkatkan

NANGA BULIK - Penjabat Bupati Lamandau Said Salim mengapresiasi seluruh…

Senin, 18 November 2024 12:29

Pj Bupati Ajak Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan

NANGA BULIK - Suhu politik menjelang hari pemungutan suara Pemilihan…

Jumat, 15 November 2024 17:30

Susun RKA dengan Perhatikan Skala Prioritas

KUALA KURUN - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada…

Jumat, 15 November 2024 17:28

Tahapan Pilkada Perlu Pengawasan Bersama

SUKAMARA - Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Sukamara…

Jumat, 15 November 2024 17:27

Guru Penggerak Harus Tingkatkan Kualitas Belajar di Kelas

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau terus mendorong peningkatan kualitas…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers