Banjir yang belum usai membuat Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim memutuskan memperpanjang status tanggap darurat banjir hingga 20 September 2021. Status tanggap darurat banjir sebelumnya ditetapkan melalui SK Nomor 188.45/0307/HUK-BPBD/2021 selama 14 hari pada 23 Agustus – 6 September.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Muhamad Yusuf mengatakan, banjir di Kotim telah mengakibatkan 5.875 unit rumah di 51 desa/kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan terendam banjir dengan ketinggian 10 cm – 180 cm.
Selain itu, sembilan bangunan sekolah dan tiga puskesmas serta satu jembatan terendam banjir yang mengakibatkan kerugian materil dan membuat sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang lokasi datarannya lebih tinggi.
”Beberapa desa sampai saat ini masih ada yang terendam banjir. Seperti di Desa Hanjalipan, banjir masih menggenang rumah warga, walaupun sudah surut, tetapi belum surut total,” kata Yusuf.
Selama tiga pekan bencana banjir, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan berbagai upaya, di antaranya melakukan koordinasi, mendata rumah warga yang terdampak banjir, menginstruksikan kepala desa dan camat setempat menyediakan dapur umum darurat, mendirikan posko tanggap darurat banjir, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memberikan bantuan paket sembako dan pengobatan gratis.
Sebagian besar warga sudah menerima bantuan paket sembako. Hingga saat ini tercatat di Kecamatan Telaga Antang sebanyak 1.086 KK menerima bantuan, Bukit Santuai 862 KK, Mentaya Hulu 2.141 KK, Antang Kalang 420 KK, dan Kotabesi 427 KK sudah menerima bantuan paket sembako.
”Ada dua kecamatan, Tualan Hulu dan Telawang yang belum dilaporkan menerima bantuan. Sedangkan di Kecamatan Parenggean, sebagian warganya dilaporkan sudah ada yang menerima. Semua bantuan ini ada yang diperoleh dari Pemkab Kotim, Pemprov Kalteng, dan dari berbagai pihak,” katanya.
Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu mengatakan, banjir merendam enam desa, di antaranya Hanjalipan, Palangan, Rasau Tumbuh, Simpur, Soren, dan Pamalian. Ketinggian banjir hingga mencapai 2 meter. Namun, dikabarkan genangan banjir sudah mulai surut.
”Cuaca hari ini mendukung. Tidak ada hujan. Hari ini dilaporkan air sudah mulai surut, tetapi masih belum surut habis. Masih ada Desa Hanjalipan, Palangan, Pamalian, dan desa yang lain yang masih tergenang banjir 40-80 cm,” kata Ninuk.
Ninuk menambahkan, banjir telah merendam 954 KK dengan rincian, Desa Hanjalipan sebanyak 427 KK, Palangan 163 KK, Dusun Pamaduan, Desa Pamalian 42 KK, Rasau Tumbuh 140 KK, Simpur 91 KK dan Soren 91 KK. ”Alhamdulillah sebagian besar warga sudah mendapatkan bantuan dari perbankan, komunitas, Pemprov Kalteng, Pemkab Kotim dan berbagai pihak terkait” tandasnya. (hgn/ign)