Banjir yang merendam jalan Palangka Raya-Kuala Kurun, tepatnya di Bukit Rawi, Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat Kabupaten Gunung Mas terancam krisis pangan dan bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, truk pengangkut bahan pokok dan BBM tak bisa melintas.
”Kondisi jalan yang terendam banjir tidak bisa dilewati di Bukit Rawi, sehingga Gumas terancam krisis pangan dan sumber energi, seperti BBM dan kebutuhan lain. Truk tidak bisa menyuplai karena terhalang banjir,” kata anggota DPRD Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas, Minggu (12/9).
Dia menuturkan, banjir yang terjadi diperkirakan akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih tinggi. Dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemkab mencari solusi untuk mengatasi nyaris lumpuhnya jalur tersebut.
Salah satu solusinya, lanjut Untung, harus ada alternatif jalan lain menuju Kota Kuala Kurun. Salah satunya melalui Jalan Palangka Raya menuju kilometer 46 arah Tumbang Jutuh, selanjutnya ke Desa Linau, Kecamatan Rungan menuju Kuala Kurun. Kondisi ruas itu rusak parah sekitar 500 meter.
”Alternatif jalan lain, yakni dari Tumbang Jutuh menuju ke Tumbang Rahuyan, lalu ke Tewah dan Kota Kuala Kurun. Namun, jalan alternatif ini juga terendam banjir apabila intensitas hujan tinggi, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” katanya.
Politikus Partai Demokrat ini meminta Pemprov Kalteng segera memperbaiki Jalan Linau menuju Kuala Kurun sebagai alternatif jalan untuk mobilitas masyarakat mengangkut bahan kebutuhan pokok, BBM, dan kebutuhan lainnya.
”Apabila ini tidak segera dilakukan penanganan dan dengan melihat tingginya intensitas hujan yang hampir setiap hari, tidak menutup kemungkinan masyarakat Gumas akan kesulitan bahan pokok dan BBM,” katanya.
Terpisah, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa mengimbau pengendara roda empat dan dua untuk sementara waktu tidak melintas di ruas jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Palangka Raya dan Gunung Mas.
”Saya harapkan masyarakat sementara ini menahan diri terlebih dahulu untuk melintas di jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Palangka Raya dan beberapa kabupaten, seperti Gunung Mas, Barsel, Bartim dan lainnya, karena banjir cukup tinggi,” kata Sandi.
Sandi meminta masyarakat yang ingin melintas agar selalu mengikuti perkembangan jalur itu melalui media sosial milik Polresta Palangka Raya atau informasi yang disebarkan melalui pesan singkat dari aparat. Hal itu agar warga tidak terjebak banjir, karena ketinggian air saat ini mencapai lutut orang dewasa.
”Saya sarankan jangan memaksakan diri melintas, karena sudah banyak mobil dan truk yang terjebak di kawasan banjir tersebut,” ujarnya.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menambahkan, pihaknya akan terus memberikan kabar terbaru terkait debit air di kawasan jalan Trans Kalimantan. Selain itu, personel Polresta disiagakan di sekitar lokasi untuk mengatur lalu lintas. Dengan mengurangi jumlah kendaraan yang melintas, diharapkan tidak memperparah kerusakan jalan karena derasnya air. ”Kita berdoa bersama semoga debit air cepat turun, sehingga aktivitas warga kembali normal,” katanya. (arm/ant/ign)