Kondisi ruas jalan Kuala Kurun-Linau cukup memprihatinkan. Jalannya berlumpur apabila hujan, bahkan ada dua titik jalan yang mengalami longsor. Akibatnya kendaraan roda empat kesulitan melintas.
”Di Jalan Kurun-Linau, ada dua titik yang perlu penanganan lebih lanjut, karena kondisi tebing jalan mengalami longsor dan berlumpur, sehingga menyebabkan kendaraan roda empat kesulitan melintas,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong.
Agar ruas jalan ini dilewati oleh kendaraan roda empat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas mendirikan pos bersama, menyiapkan dua buah jonder beserta operatornya. Selain itu, juga disiapkan alat berat berupa eksavator dari kontraktor pelaksana peningkatan ruas jalan tersebut.
”Dua buah jonder yang kami siapkan untuk menarik kendaraan yang tidak bisa melintas. Intinya, kami ingin jalan dapat dilewati oleh warga, sembari menunggu perbaikan,”tuturnya.
Bupati pun mengimbau kepada warga yang berangkat dari Palangka Raya menuju Kuala Kurun, namun tidak bisa melewati di Jalan Bukit Rawi karena banjir, agar melewati jalan Kurun-Linau. Ini menjadi salah satu jalan alternatif yang dapat dilalui kendaraan untuk menuju Kuala Kurun dan Kabupaten Murung Raya.
”Nantinya setelah ruas jalan Kurun-Linau diperbaiki, ini akan menjadi alternatif jalan bagi kendaraan yang mengangkut penumpang, sembako, bahan bakar minyak (BBM), dan elpiji untuk dibawa ke Kota Kuala Kurun dan sekitarnya,” ujar Jaya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gumas Baryen menyatakan, di tahun 2021, akan ada peningkatan ruas Jalan Kuala Kurun-Linau, dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
”Perbaikan ruas Jalan Kuala Kurun-Linau menjadi kewenangan provinsi. Tahun ini, telah dianggarkan dana Rp 23.298.000.000 untuk perbaikan ruas jalan itu. Saat ini, perbaikan jalan terus dilakukan,” pungkasnya.
Kemudian, tahun 2022 nanti, akan ada proyek multiyears penanganan jalan tersebut, dengan dana Rp 55 miliar. (arm/gus)