SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Rabu, 29 September 2021 12:31
Begini Cara Pelaku Gendam Lintas Provinsi Beraksi
DIGIRING: Pelaku saat digiring aparat setelah dibekuk lantaran penipuan dengan cara gendam. (DODI/RADAR SAMPIT)

olresta Palangka Raya bersama Polda Kalteng dan Kalsel, berhasil membongkar sindikat dan komplotan penipuan bermodus hipnotis (gendam). Tiga pelaku yang beraksi secara lintas provinsi tersebut dibekuk aparat.

Ketiga tersangka, yakni S (46) warga Kalsel, H (50) warga Kabupaten Bantul, dan A (59) warga Sulawesi Selatan. Polisi juga mengamankan uang tunai Rp 10 juta, tas, dan sejumlah kartu ATM berbagai bank. Dua tersangka, H dan A, diproses di Polres Banjar, sedangkan S di Mapolresta Palangka Raya.

”S ini adalah otak kejahatan jaringan gendam ini,” kata Kasat reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom, Senin (27/9).

Dia menuturkan, pelaku diringkus Sabtu (25/9) lalu di Kalsel, setelah sebelumnya dilakukan penyelidikan bekerja sama dengan Tim Resmob Polda Kalteng, polres jajaran, dan Polda Kalsel.

Gultom menuturkan, dari hasil interogasi, tiga pelaku sempat melakukan kejahatan serupa di 3 lokasi berbeda, yakni ATM BNI Ratu Elok Banjarbaru, ATM Jalan Karang Rejo Landasan Ulin Banjarbaru, dan ATM BRI Jalan A Yani Martapura.

”Perbuatan pelaku dapat dijerat dengan Pasal 372 KUHP dengan ancaman Pidana maksimal empat tahun penjara,” ujarnya.

Gultom menuturkan, dalam melancarkan aksinya di Palangka Raya, awalnya tersangka menghampiri korban yang sedang berolahraga. Saat itu korban berada di kawasan Pasar Kahayan. Tersangka mengaku pengusaha dari Batam dan menawarkan kerja sama pengadaan tikar rotan sebanyak 2.000 lembar dengan bagi hasil 20 persen.

Dalam percakapan itu, lanjut Gultom, untuk membuat korban percaya, tersangka membawa korban ke ATM dan menunjukkan saldo di ATM sebesar Rp 190 juta. Padahal, dana tersebut sebenarnya minus. Korban seolah terpedaya dan menuruti semua perintah tersangka dengan mengeluarkan kartu ATM yang berisi saldo Rp 211 juta.

Tersangka lalu berpura-pura meminjam ATM korban yang sudah diketahui PIN ATM-nya. Saat korban lengah, ATM korban ditukar. Tersangka lalu kabur. Uang dari ATM korban langsung ditransfer ke milik tersangka. Ketika korban sadar tertipu, langsung melaporkan kasus itu ke polisi.

Gultom melanjutkan, para tersangka memiliki peran masing-masing. Ada yang membujuk, meyakinkan, dan lainnya memastikan korban sudah terpedaya. ”Kerugiannya ratusan juta. Korbannya ternyata ada empat orang, di Palangka Raya dan Banjarmasin,” ujarnya.

Gultom menambahkan, setiap kali beraksi, pelaku berhasil meraup ratusan juta rupiah. ”Mereka ini sudah profesional dan beraksi di lintas provinsi. Kami terus kembangkan jaringan atau komplotan ini. Yang ditangkap baru tiga,” katanya.

Menurut Gultom, korban dari kejahatan tersangka tidak sembarangan. Mereka memilih dengan keyakinan, sehingga korban bisa terhipnotis dan terbujuk rayuan tersangka. ”Korban kebanyakan gampang ditipu. Makanya mereka memilih korban dan tidak sembarangan,” jelasnya.

Sementara itu, S mengaku telah beraksi di empat lokasi, baik di Kalteng maupun Kalsel. Uang hasil kejahatan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. ”Saya ajak korban bisnis dan meyakinkan korban, sehingga terbujuk. Uang buat makan dan kebutuhan hidup sehari-hari,” ucapnya sambil tertunduk. (daq/ign)

loading...

BACA JUGA

Sabtu, 12 September 2015 23:50

Makin Pekat, Ribuan Masker Kembali Dibagikan

<p>MUARA TEWEH &ndash; Ribuan masker kembali dibagikan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) dan Kwartir…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers