Satuan Lalu Lintas Polresta Palangka Raya masih mendalami kecelakaan maut antara Bus Yessoe KH 7136 GI dan dump truk pengakut pasir KH 8234 AN di wilayah itu. Aparat belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Sopir bus yang diamankan di Mapolresta Palangka Raya masih dilakukan pemeriksaan.
”Kami masih melakukan pendalaman pemeriksaan. Kami juga gelar oleh TKP, namun belum ada menentukan siapa tersangkanya. Sopir bus masih terperiksa. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, baik warga maupun penumpang bus tersebut,” ujar Kasat Lantas Polresta Palangka Raya AKP Rikky Operiadi melalui Kasubnit Laka Aipda Indriyatno, Minggu (3/10).
Hasil sementara, berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi yang mengetahui kejadian, kecelakaan terjadi diduga kelalaian sopir bus. Sebab, saat masuk ke lajur lawan, tidak memperhatikan jarak aman untuk menyalip kendaraan di depannya.
Sejumlah saksi masih syok, termasuk sopir bus. ”Nanti akan dilakukan gelar untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya. Seperti diberitakan, kecelakaan maut tersebut menewaskan dua orang. Bus dan truk terlibat kecelakaan di Jalan Tjilik Riwut Km 23, depan SDN 2 Marang, Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya, Sabtu (2/10) dini haru.
Korban tewas adalah penumpang bus bernama Heri Santoso Tular dan pengemudi dump truk bernama Suyanto. Kedua korban tewas sama sama mengalami luka berat di bagian kepala. Pengemudi bus, Agus Muliyanto mengalami luka ringan dan diamankan Satlantas Palangka Raya.
Sementara itu, keterangan polisi dari hasil sementara olah TKP agak berbeda dengan kronolosi yang disampaikan Komisaris Perusahaan Otobus (PO) Yessoe Pangkalan Bun Evy Susiana. Dia menceritakan, peristiwa nahas yang dialami armadanya bermula ketika bus yang dikemudikan Agus melintas dari arah Sampit menuju Palangka Raya. Bus dengan 32 penumpang tersebut berangkat dari Pangkalan Bun menuju Kota Palangka Raya pukul 17.00 WIB.
Saat peristiwa itu terjadi, kondisi cuaca dalam keadaan hujan dan jalan licin sehingga bus melaju dalam kecepatan standar. Sebelum kecelakaan, di depan bus ada mobil Avanza yang satu arah menuju Palangka Raya. Dari arah Palangka Raya muncul dump truk.
Berdasarkan keterangan kru di lapangan dan saksi lainnya (penumpang), lanjutnya, dump truk tersebut menabrak ranting pohon. Diduga panik setelah menabrak ranting pohon di jalan gelap, sopir dump truk kaget dan membanting kemudi ke kanan. ”Dump truk yang banting kemudi ke kanan membuat Avanza yang berada di depan bus langsung mengerem mendadak,” katanya.
Melihat Avanza mengerem mendadak, sopir bus mengerem dan membanting kemudi ke kiri. Saat itu mesin bus langsung mati. Sementara posisi dump truk sudah masuk ke ruas kanan badan jalan sehingga langsung menghantam bagian pojok belakang bus.
Kerasnya benturan truk ke bagian belakang bus mengakibatkan salah satu penumpang yang duduk di kursi belakang meninggal dunia. Sopir truk langsung meninggal di lokasi kejadian. Selain satu penumpang yang meninggal, enam penumpang lainnya mengalami luka ringan dan berat, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Meskipun sebagai korban, dia menegaskan, manajemen Bus Yessoe tetap bertanggung jawab terhadap penumpang yang meninggal maupun penumpang yang mengalami luka-luka. Penumpang yang meninggal diurus pemulangannya ke Pangkalan Bun dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Yessoe. (daq/ign)