SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Rabu, 06 Oktober 2021 10:10
Beratnya Perjuangan Pemkab Kotim Menyalurkan Bantuan ke Pedalaman

Kelotok Terempas Gelombang, Sempat Mogok dan Terseret Arus Deras

PENUH PERJUANGAN: Wabup Kotim Irawati menyerahkan bantuan pada warga terdampak banjir di wilayah utara Kotim. (FAHRY ILHAMI SAMOSIR/RADAR SAMPIT)

Wakil Bupati Kotim Irawati kembali terjun ke pedalaman untuk menyalurkan bantuan. Kali ini tantangan yang harus dilalui lebih berat. Menembus derasnya sungai di wilayah utara Kotim yang bisa saja mengancam nyawa.

FAHRY ILHAMI SAMOSIR, Sampit

Menggunakan kapal kelotok bermesin L300, Wakil Bupati Kotim Irawati beserta rombongannya, meninjau lokasi pascabanjir di wilayah utara Kotim. Tepatnya di Kecamatan Antang Kalang. Ada ratusan paket bahan pokok yang dibawa rombongan.

Untuk menuju lokasi, Irawati dan rombongan harus melewati air sungai yang cukup dalam dengan arusnya yang deras. Meski sulit, Irawati tak patak arang. Dia memerintahkan motoris kelotok untuk tetap membawa mereka ke desa di wilayah Antang Kalang yang terdampak banjir.

Perjalanan dimulai dari Desa Tumbang Kalang, sekitar pukul 08.30 WIB. Baru saja mengarungi Sungai Kalang dengan melawan derasnya arus, tiba-tiba kapal kelotok yang ditumpangi Radar Sampit terempas gelombang. Raut wajah rombongan langsung tegang dan harap-harap rasa cemas. Pasalnya, sebagian penumpang tak bisa berenang.

Kendati diliputi kegelisahan, para penumpang cukup terhibur dengan kondisi alam yang masih sangat asri saat menyusuri sungai. Tak terasa satu jam perjalanan, Irawati dan rombongan akhirnya sampai di lokasi pertama di Desa Sungai Puring.

Desa tersebut sedang dilanda banjir. Irawati dan rombongan kemudian memberikan bantuan secara simbolis. ”Kami harap dengan bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban masyarakat desa,” kata Irawati.

Irawati menyempatkan dirinya berbincang sekaligus mendengar keluh-kesah masyarakat desa. Salah satunya soal banjir. Sebab, dalam setahun ini saja, desa yang dihuni 75 kepala keluarga (KK) tersebut sudah empat kali terendam banjir.

”Apabila di kemudian hari terjadi lagi (banjir, Red), saya minta warga segera mengungsi ke daratan lebih tinggi, yakni di rumah panggung yang sudah ada,” imbau Irawati.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Irawati bersama rombongannya melanjutkan perjalanan menuju desa lainnya, Tumbang Ngahan. Di lokasi, rombongan Kapolsek Antang Kalang tiba lebih dulu. Disusul rombongan Irawati. Irawati bergerak cepat menuju ke kantor desa. Namun, langkah kaki orang nomor dua di Kotim ini perlahan melambat. Sebab, lokasi Kantor Desa Tumbang Ngahan berada di dataran tinggi dan harus melewati jalan menanjak.

Awas ada pacet,” tunjuk Irawati mengarah ke kaki awak Radar Sampit yang sedang mengambil posisi untuk memotretnya. ”Mana ada pacet di sini,” timpal suami Irawati yang ikut mendampinginya. 

”Aku pikir, dia (wartawan Radar Sampit, Red) takut,” ujar Irawati sambil terkekeh.

Rombongan akhirnya tiba di Kantor Desa Tumbang Ngahan. Di sana tampak dua tenaga kesehatan sedang sibuk merapikan perlengkapan medis di atas meja. Rupanya mereka baru saja bersiap menggelar kegiatan vaksinasi dosis pertama.

”Lagi mau vaksin warga, bu,” ucap salah satu tenaga kesehatan kepada Irawati.

Saat itu belum banyak warga yang datang ke lokasi vaksinasi. Sambil menunggu, Irawati menyempatkan diri meminta tenaga kesehatan memeriksa tensinya yang diikuti rombongan lainnya.

Setelah diperiksa, tekanan darah Irawati ternyata masih normal meski telah melakukan perjalanan jauh dengan medan yang berat. Begitu juga dengan lainnya.

Setelah itu, Irawati didampingi sejumlah pejabat menyerahkan bantuan paket bahan pokok secara simbolis pada warga yang terdampak musibah.

Ketika jarum jam menunjukan pukul 11.30 WIB, Irawati memerintahkan seluruh rombongannya bergegas kembali ke lanting dan melanjutkan perjalanan. Akan tetapi, kelotok yang juga ditumpangi Radar Sampit tiba-tiba tak bisa dinyalakan lantaran aki mesin yang mati.

Arus deras menyeret mundur kelotok tersebut dengan cepat. Bahkan, kelotok terasa bergoyang akibat dorongan arus Sungai Kalang. Penumpang kembali panik. Upaya motoris mencoba memperbaiki kelotoknya berkali-kali gagal.

Untungnya, saat itu kelotok rombongan Irawati baru saja hendak bertolak. Salah satu penumpang berteriak meminta tolong agar rombongan Irawati membantu menyelamatkan kelotok mogok tersebut.

”Tolong bu!” ucap salah seorang perempuan dari Dinas Sosial Kotim. Kelotok rombongan Irawati lalu mendekat dan mencoba mengambil posisi untuk menarik kelotok yang terseret arus menuju ke pinggir sungai. Upaya tersebut gagal. Celakanya lagi, saat mencoba menarik kelotok ke pinggir, kelotok Irawati justru menghantam lanting warga. Di sisi lain, arus deras tak henti-hentinya terus mendorong mundur kelotok yang ditumpangi Radar Sampit.

Berkat kelihaian motoris, mereka akhirnya mampu membawa kelotok mogok itu ke pinggir. Rombongan langsung memegang ranting pohon yang membentang di atas sungai untuk menahan agar kelotok tidak terseret arus lagi.

”Aduh, gimana ini. Saya takut,” ucap seorang penumpang, pegawai dari Dinas Sosial Kotim. Meski takut, perempuan itu justru tertawa saat melihat wajah temannya yang sedang pucat. ”Hahaha. Adit pucat. Dari tadi dia diam dan tegang,” ujarnya, sambil tertawa tak henti-hentinya. 

Agar situasi tidak semakin parah, motoris bergegas mengganti aki baru yang diberikan motoris kelotok rombongan Irawati. Perlu sepuluh menit agar kapal dapat dihidupkan kembali. Setelah mesin menyala, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tumbang Ramei.

Desa Tumbang Ramei merupakan salah satu desa yang hingga belum memiliki tenaga kesehatan. Masyarakat yang hendak berobat, harus pergi ke desa tetangganya, Tumbang Hejan.

”Lewat sungai juga. Perjalanannya satu jam agar bisa sampai ke desa itu,” ucap salah seorang warga Desa Tumbang Ramei.

Terlepas dari itu, rombongan Irawati disambut warga setempat dengan ritual adat. Dilanjutkan memotong pantan yang dilakukan Irawati, Camat Antang Kalang, hingga Sekdes Antang Kalang.

Setelah acara itu, Irawati meminta agar acara sambutan adat Dayak seperti yang sudah dilakukan warga Desa Tumbang Ramei, tidak hilang sampai kapan pun.

”Saya harap budaya sambutan adat Dayak seperti ini jangan sampai hilang. Budaya sambutan ini harus terus dilakukan jika ada pimpinan daerah datang ke desa ini, seperti Gubernur, Bupati, Kapolda, Danrem, maupun pimpinan lainnya,” kata Irawati.

Irawati bersama rombongan kemudian menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga Desa Tumbang Ramei yang terdampak banjir. Selanjutnya mendatangi salah satu gedung SD yang kondisinya memprihatinkan.

”Bu, kami minta pemerintah membantu memperbaiki sekolah kami. Apalagi guru PNS sekolah kami jarang hadir, sehingga kami sebagai guru honor malah justru sering memperhatikan sekolah ini,” ucap salah satu guru SD Tumbang Ramei kepada Irawati.

Irawati langsung merespons. Pihaknya akan membantu melengkapi kekurangan guru di Desa Tumbang Ramei. Termasuk sarana dan prasarana SD Desa Tumbang Ramei.

Selain itu, Pemkab Kotim juga akan mengupayakan menghubungkan akses jalan, baik dari Desa Tumbang Kalang, sampai Tumbang Gagu. Dengan adanya akses jalan melalui darat, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta pembangunan lainnya.

Saat hari kian senja, Irawati beserta rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Tumbang Gagu. Desa ini merupakan desa paling ujung di wilayah utara Kotim. Desa itu juga memiliki rumah adat terbesar di Kotim, Huma Betang. Irawati beserta rombongan memilih bermalam. Rombongan akhirnya bisa beristirahat dan menyantap makan malam khas Dayak yang sudah disiapkan aparatur desa.

Keesokan harinya, Irawati kembali menyerahkan bantuan paket bahan pokok secara simbolis untuk warga Desa Tumbang Gagu tepat di depan Huma Betang. Irawati mengaku senang bisa memberikan langsung bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

Namun, ia juga menyesal tidak bisa bertahan lama di setiap desa yang dikunjunginya, karena ada tugas yang harus dilaksanakan, sehingga ia harus segera kembali pulang ke Sampit, pada Minggu (3/10).

”Alhamdulillah, semua bantuan sudah tersalurkan,” ujar Irawati. Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah mendampinginya. (***/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 19 September 2024 10:01

Pemkab Gelar Lomba Kadarkum

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukamara menggelar Lomba Keluarga Sadar…

Kamis, 19 September 2024 10:00

Kader Posyandu Teratai Dapat Penghargaan Nasional

NANGA BULIK - Kader Posyandu Teratai Desa Beruta, Kabupaten Lamandau,…

Rabu, 18 September 2024 10:11

Ribuan Pelamar CPNS di Lamandau Lolos Administrasi

NANGA BULIK  - Pemkab Lamandau telah mengumumkan hasil seleksi administrasi…

Rabu, 18 September 2024 10:08

Jalan Margasari Diguyur Rp 11 Miliar

SUKAMARA - Jalan Margasari di Desa Natai Sedawak mulai dilakukan…

Selasa, 17 September 2024 14:53

Jalan Membaik, Pemasaran Lebih Mudah

SUKAMARA – Membaiknya akses jalan di wilayah pesisir pantai Sukamara…

Selasa, 17 September 2024 14:52

Lamandau Berpartisipasi dalam Jambore PSKS

NANGA BULIK - Penjabat Bupati Lamandau Said Salim menghadiri Pembukaan…

Selasa, 17 September 2024 14:51

DPRD Kobar Harapkan Pilkada 2024 Semakin Baik

PANGKALAN BUN – Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Jumat, 13 September 2024 16:13

Lupa Cabut Kunci Kontak, Motor Diembat Maling

KUALA KAPUAS – AM, pemuda 17 tahun ini kehilangan sepeda…

Jumat, 13 September 2024 12:21

Pemkab Sukamara Jalin Kerjasama dengan IPB

SUKAMARA - Pemerintah Kabupaten Sukamara dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)…

Jumat, 13 September 2024 11:43

Anggota BPD di Kabupaten Lamandau Jalani Pelatihan

NANGA BULIK - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lamandau…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers