Rusaknya jalur lingkar selatan Kota Sampit yang belum pernah diperhatikan secara serius, membuat sopir angkutan berat merasa dianaktirikan. Sejumlah titik di ruas itu jadi kolam, karena besarnya lubang di badan jalan.
Pantauan Radar Sampit, , Rabu (6/10), kerusakan jalur lingkar selatan mulai dari Bundaran Balanga hingga tikungan pertigaan Jalan Pelita Barat. Puluhan titik terlihat bergelombang dan banyak kubangan.
Pengendara kesulitan melintas dan terjebak dalam kubangan yang dalam. Sopir pengangkut CPO mengaku harus berjuang mengemudikan setir karena kubangan yang memenuhi badan jalan.
Purnomo (54), sopir pengangkut CPO mengatakan, setiap dua hari sekali dia mengangkut CPO milik PT Sinar Mas melewati jalur lingkar selatan. ”Sudah risiko pekerjaan melewati jalan yang rusak seperti ini. Mau lewat jalan dalam kota dilarang pemerintah, tapi jalan ini tak diperbaiki,” katanya.
Dia menilai pemerintah setengah hati menyelesaikan perbaikan jalan tersebut. ”Kami ini merasa dianaktirikan. Jalan rusak diperbaiki, tapi belum sampai beberapa bulan rusak lagi,” katanya.
Menurutnya, jalan perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin. ”Saya tahu ini jalannya provinsi. Pemkab Kotim kan bisa melakukan pemeliharaan. Tidak sanggup mengaspal, ya diagregat, dipelihara, diawasi rutin. Kalau sudah bergelombang dan berlubang seperti ini, harusnya ditimbun lagi, ratakan lagi, supaya pengendara sama-sama enak lewat jalan sini,” katanya.
Rusaknya jalan tersebut sering mengakibatkan kerusakan pada kendaraan. “Lewat jalan sini hari-hari, sering rusak. Truk tak bisa jalan. Berapa kali sudah truk terbalik lewat sini, karena jalannya berlubang cukup dalam,” katanya.
Dia mengharapkan agar jalur lingkar selatan segera kembali dilakukan perbaikan. ”Tak usah dijelasin lagi. Lihat saja sepanjang jalan ini, apakah jalannya layak atau tidak dilewati? Semoga pemerintah mengecek dan melakukan perbaikan,” pungkasnya. (hgn/ign)