Merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) meresahkan peternak setempat. Virus tersebut telah menyebabkan kematian ratusan babi secara massal di wilayah itu.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan Pulpis Slamet Untung Rianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Ibrahim mengatakan, babi yang terjangkit virus tersebut berada di dua kecamatan, yakni Banama Tingang dan Kahayan Tengah.
”Dari data yang kami dapat, sebanyak 590 ternak babi masyarakat di wilayah tersebut mati karena virus ASF,” katanya, Rabu (20/10). Dia menuturkan, virus ASF tahan terhadap pengaruh lingkungan dan disinfektan. Meski demikian, virus tersebut tak menjangkiti manusia. Merebaknya virus itu berawal dari pengepul yang membeli babi dari luar daerah tanpa disertai surat keterangan kesehatan hewan. Ternak dari luar tersebut lalu dicampur dengan babi lokal.
”Karena ternak babi yang baru dibeli pengepul dicampur dengan ternak babi lokal yang sudah ada, menyebabkan seluruh ternak babi tertular virus,” ucapnya. Dia menambahkan, babi yang mati secara mendadak di Kecamatan Kahayan Tengah terjadi di 14 desa. Terbanyak di Desa Tuwung, yakni 245 ekor babi. Total babi yang mati di Kecamatan Kahayan Tengah tercatat sebanyak 503 ekor.
”Di Kecamatan Banama Tingang, menyebar di 14 desa sebanyak 87 ekor babi, sehingga total keseluruhan di dua kecamatan menjadi 590 ekor babi,” tandasnya. (der/ign)