Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di provinsi ini terus dipacu untuk mengejar target penyelesaian yang ditetapkan pemerintah pusat.
Dengan suplai vaksin yang tinggi dari pemerintah pusat, membuat ketersediaan vaksin di kabupaten dan kota tidak pernah kosong. Sehingga pemerintah setempat diharapkan memanfaatkan hal tersebut untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat di daerahnya.
“Berdasarkan pemantauan kami, ada beberapa daerah yang memiliki persediaan vaksin hingga 30 ribu dosis. Dan kemudian distribusi dari pusat akan datang terus, sehingga vaksin harus segera disuntikan,” katanya, Senin (26/10).
Secara umum, vaksinasi dosis satu di Kalteng sudah mencapai kurang lebih 47 persen, dan akan mengalami peningkatan terus seiring vaksinasi massal di sejumlah daerah. Dari capaian tersebut, dapat diartikan bahwa hanya sekitar 13 persen lagi untuk mencapai 70 persen sesuai dengan target pemerintah pusat.
Suyuti memperkirakan 70 persen untuk vaksinasi dosis satu ini akan tercapai pada bulan November mendatang. Perkiraan tersebut dengan memperhitungkan kecepatan vaksinasi yang bisa mencapai lima persen dalam satu minggu.
“Kalau melihat kemajuannya, yang rata-rata lima persen per minggu, ya Insya Allah dapat tercapai 70 persen pada bulan November mendatang. Terlebih saat ini capaian vaksinasi dosis satu sudah 47 persen lebih,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Kalteng memiliki stok sekitar 270 ribu dosis vaksin. Jika semua stok yang tersedia ini dimaksimalkan dan dihabiskan, maka vaksinasi dosis satu akan meningkat sekitar 10 persen dari angka yang ada saat ini.
“Makanya kabupaten dan kota diperintah untuk percepat vaksinasinya. Tidak ada alasan lagi untuk berhenti, karena pemerintah pusat sudah memerintahkan agar dipercepat,” ucapnya. Sementara itu, untuk capaian vaksinasi dosis dua juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi dalam beberapa waktu belakangan. Berdasarkan pehitungan 70 persen vaksinasi dosis dua akan tercapai pada bulan Desember atau paling lambat pada Januari tahun depan.
“Secara teori, kalau dari sisi vaksin tidak ada masalah. Semuanya disalurkan terus dari pusat, sehingga tinggal daerah-daerah saja yang melaksanakannya. Jadi kalau bicara target penyelesaian, ya pasti optimis bisa tercapai,” pungkasnya. (sho/gus)