Jumlah pasien cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini terus bertambah. Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fahrudin mengatakan bahwa ruang pelayanan hemodialisa memiliki 20 tempat tidur. Selama ini pelayanan dalam sehari bisa sampai tiga kali atau sekitar 60 pasien.
“Pengaruh pasien cuci darah ini karena banyak kasus gagal ginjal. Kasusnya yang ditangani ini terus bertambah dari awalnya hanya 20 pasien hingga sekarang mencapai sekitar 60 pasien,” ungkap Fahruddin.
Menurutnya, penambahan pasien gagal ginjal yang dilayani di rumah sakit ini tidak hanya berasal dari Kobar saja. Melainkan dari Kabupaten Lamandau, Sukamara, Seruyan, dan Kotawaringin Timur. “Setelah dicermati bahwa pasien gagal ginjal ini pengaruh terbesarnya karena faktor konsumsi makanan tidak sehat,” terangnya.
Dijelaskan Fahruddin, berdasarkan pengalaman, pasien yang ditangani ini selalu mengkonsumsi makanan dan minuman tidak sehat. Sehingga membuat ginjal banyak bekerja. “Diperparah lagi dengan makanan tidak sehat tadi dengan tidak pernah olahraga. Dalam waktu yang lama ginjal bermasalah hingga mengakibatkan terjadinya gagal ginjal,” jelasnya.
Sangat sedikit sekali kasus gagal ginjal karena faktor keturunan. Maka dari itu, hal ini bisa menjadi pelajaran agar kedepan terus menjalankan pola hidup sehat. “Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari, perlu diimbangi melakukan olahraga ringan supaya kasus gagal ginjal dapat diminimalisir,” pungkasnya. (rin/sla)