KOTAWARINGIN LAMA – Jalan darat penghubung Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama (Kolam) kembali bisa dilewati sepeda motor dan mobil sejak dua hari terakhir. Sebelumnya, satu-satunya akses darat ini terputus karena banjir.
Meski bisa dilewati, namun jalan masih berlumpur di ujung jembatan layang Masorayan atau di kilometer 35 Pangkalan Bun. Kendaraan harus bersusah payah melintasinya. Tak jarang pengendara mobil harus meminta bantuan karena amblas. Kondisi ini pun dimanfaatkan Juharan, Ketua RT 3 Kelurahan Kotawaringin Hilir, untuk memberikan jasa mobil tarik.
”Di dalam membantu meloloskan mobil yang terjebak amblas ini kita tidak punya tarif, hanya menerima keikhlasan si pemberi,” ucap Juhran usai menarik mobil pikap milik PLN kantor jaga Kotawaringin Lama yang amblas, Kamis (12/5) siang.
Demikian juga dengan sejumlah anak kecil yang membantu mendorong sepeda motor untuk bisa menerabas kubangan lumpur sepanjang 200 meter itu mendapat ucapan terima kasih seikhlasnya. ”Tidak ada tarifnya, terserah diberi dua ribu, lima ribu bahkan ada yang memberi sepuluh ribu, kami terima,” tutur Rangga.
Budi, sopir travel jurusan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama mengaku sudah dua hari ini bisa menembus jalan darat Kotawaringin Lama-Pangkalan Bun. Namun masih ada sejumlah titik rusak parah di jalan sepanjang 41 kilometer itu. Di titik-titik kerusakan tersebut terdapat portal buatan warga. Di wilayah Pangkalan Bun ada tiga portal dan di wilayah Kotawaringin Lama ada dua portal.
”Sebenarnya masih ada satu titik yang rusak parah dan rawan amblas selain di ujung jembatan layang, yakni di pemantungan atau sekitar kilometer 12 dari Kotawaringin,” imbuh Budi.
Budi menyarankan para pengendara yang melintasi jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama membawa uang sebagai ucapan terima kasih kepada para warga yang membuat portal atau untuk jaga-jaga kalau terjadi amblas.
Meski jalan darat sudah bisa ditembus, angkutan jasa getek masih ada, terutama untuk pengendara sepeda motor jenis matik. ”Untuk ongkos getek sekarang Rp 20 ribu dengan jarak tempuh kurang lebih 300 meter. Untuk amannya sepeda motor metik naik getek saja,” saran Yulian, warga Kolam yang susah payah meloloskan kendaraannya. (gst/yit)
