Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas Yuliana Elisabeth memaparkan, virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika sudah mulai menyebar di Kabupaten Gumas.
Dugaan jalur penularan, yakni adanya pemasukan babi yang tertular dari luar daerah, pemberian pakan sisa rumah tangga tanpa dimasak sempurna, tidak memisahkan babi sakit dan sehat, penjualan babi sakit, penjualan daging babi dari babi yang sakit. “Jadi kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat, karena untuk virus ASF tersebut belum ada obat maupun vaksinnya,” katanya.
Dia menambahkan, hingga 18 Oktober 2021, data babi yang sakit mencapai 357 ekor dan yang mati sebanyak 345 ekor. Jumlah itu tersebar di enam kecamatan, yakni Kurun, Mihing Raya, Sepang, Tewah, Manuhing Raya, dan Miri Manasa.
“Untuk rinciannya, di Kurun ada 187 ekor ternak sakit dan 74 ekor ternak mati, Mihing Raya ada 42 ekor ternak sakit dan 53 ekor ternak mati, Sepang, ada 15 ekor ternak sakit dan enam ekor ternak mati, Tewah ada 98 ekor ternak sakit dan 127 ekor ternak mati, Manuhing Raya ada 0 ekor ternak sakit dan 71 ekor ternak mati, serta Miri Manasa ada 14 ekor ternak sakit dan 14 ekor ternak mati,” pungkas Yuliana. (arm/gus)