Kecelakaan air di perairan muara Sungai Bahio, anak Sungai Miri, tepatnya di Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut), Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Selasa (30/11) pukul 16.00 WIB. Kelotok (perahu mesin, Red) yang ditumpangi satu keluarga karam setelah menabrak batang kayu dan langsung terbalik.
”Di kelotok tersebut ada sepuluh penumpang. Delapan orang sudah ditemukan selamat, sedangkan dua lainnya hilang,” kata Kapolres Gumas AKBP Irwansah melalui Kapolsek Kahayan Hulu Utara Ipda AA Gede Raka Sumiartha, Selasa (30/11).
Sepuluh orang yang menumpang kelotok tersebut, yakni Salomi (30), Remos (5), Nada (12), Anggi (12), Rapli (5), Depri (3), Busu (30), Helpina (20), Yusnani (54), dan Cilik (60) yang juga pengemudi kelotok. ”Korban yang belum ditemukan Salomi (30) dan Remos (5). Keduanya merupakan ibu dan anak. Mereka diduga terbawa arus Sungai Miri, sedangkan delapan penumpang yang selamat, sudah dibawa ke rumah yang ada di Desa Dandang,” tuturnya.
Dia mengatakan, kelotok nahas tersebut berangkat dari Kelurahan Tumbang Napoi, Kecamatan Miri Manasa, menuju Desa Dandang, Kecamatan Kahut. Memasuki Desa Tumbang Sian, tepatnya di muara Sungai Bahio, kelotok tersebut menabrak kayu dan terbalik. ”Sampai saat ini pencarian terhadap kedua korban itu masih belum membuahkan hasil,” terangnya.
Untuk membantu pencarian korban, tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari, Satuan Samapta dan Unit Inafis Polres Gumas diberangkatkan ke Desa Tumbang Sian. ”Dari informasi yang kami terima, korban yang hilang masih belum ditemukan, sehingga kami menurunkan tim SAR gabungan,” kata Kasat Samapta Polres Gumas Iptu Muludin.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas Champili, melalui Sekretaris Karya mengatakan, BPBD telah mengerahkan tim sebanyak delapan orang untuk melakukan pencarian terhadap dua korban yang hilang. ”Tim ini berencana akan melakukan pencarian terhadap korban dengan menyisir Sungai Miri,” pungkasnya. (arm/ign)