Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) lari tunggang langgang saat proses penebangan pohon randu (kapuk)berukuran besar di sekitar Gedung Pramuka, Jalan Sutan Syahrir, Pangkalan Bun, Selasa (21/12). TRC BPBD tidak menyangka pohon penghasil kapuk berdiameter 50 centimeter dan tinggi 25 meter tersebut, ternyata menjadi sarang tawon Vespa.
Saat pohon tersebut tumbang, dari rerimbunan daun muncul gerombolan lebah dengan jumlah banyak menyerang personel. Mendapat serangan tidak terduga, sejumlah personel TRC berlarian menyelamatkan diri, namun tak urung sengatan bertubi-tubi mendarat di beberapa bagian tubuh mereka. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar, Martogi Sialagan mengatakan, penebangan pohon rawan tumbang tersebut berlangsung dramatis. “Penebangan sejumlah pohon di kawasan gedung Pramuka tersebut atas permintaan Dispora Kobar dan pihak kelurahan Sidorejo, karena dinilai membahayakan,” ujarnya, Rabu (22/12).
Pohon tersebut dinilai sangat membahayakan, bila tumbang akibat cuaca buruk maka sejumlah rumah warga di sekitarnya dipastikan akan tertimpa pohon tersebut. Namun, mereka tidak mengetahui bila di ujung pohon yang menjulang tinggi tersebut terdapat sarang lebah madu yang besar. “Saat penebangan pohon yang lain di sekitarnya biasa – biasa saja, namun ketika pohon randu berhasil dirobohkan gerombolan tawon menyerang beberapa porsonil TRC,” terangnya. Disebutkannya, sejumlah personelnya terkena sengatan pada bagian tangan, dan bagian tubuh lainnya, namun hal itu dianggap personelnya adalah sebuah risiko pekerjaan. (tyo/sla)