SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 28 Desember 2021 12:25
PARAH NI..!! Geng ”Cancut Peras” Ramai-Ramai Pukuli Satu Pelajar
PEMBINAAN: Sejumlah pelaku penyerangan terhadap seorang siswa SMA di Sampit mendapat pembinaan dari Polsek Ketapang, Rabu (22/12). (HENY/RADAR SAMPIT)

Aksi penganiayaan sesama pelajar di Kota Sampit kembali terulang. Kali ini seorang pelajar SMAN 1 Sampit, dihajar hingga mengalami luka. Korban diserang ramai-ramai pelajar dari beberapa sekolah lain. Insiden itu dipicu dendam, karena korban mengejek seorang siswa yang kalah saat pertandingan futsal. Siswa yang diejek itu lalu menceritakan hal yang dialaminya kepada sejumlah temannya. Merasa teman satu gengnya dihina, mereka lalu mengatur rencana membalas korban dengan menghadangnya di belakang sekolah.

Pertikaian yang terjadi di Jalan S Parman Sampit itu tak terhindarkan. Pelaku memukul wajah korban hingga hidungnya berdarah, Rabu (22/12) siang. Pertikaian tersebut langsung dilerai warga setempat dan aparat kepolisian. Akibat kejadian tersebut, korban dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan rontgen. Sementara itu, para pelaku langsung diangkut ke Kantor Polsek Ketapang. Salah seorang pelaku menuturkan, kejadian bermula dari pertandingan futsal yang digelar sekolahnya. ”Waktu itu kelas kami kalah. Pendukungnya langsung menghampiri saya, menarik-narik badan saya. Terus mereka membawa (berkelahi) di luar,” ucap siswa tersebut kepada aparat di kepolisian.

Menurutnya, ejekan korban menyulut emosi dan seakan menantang ingin berkelahi. ”Dia (korban) yang bawa pengaruhnya. Teman-temannya yang nantang-nantang, ngajak berkelahi,” katanya. Sementara itu, korban mengakui dia bersama teman-temannya yang mengejek lebih dulu. ”Pertama itu mereka ngajak berantem sama teman saya. Mungkin kesal karena kami mengolok-olok. Sampai terjadilah pemukulan yang mengenai hidung saya,” ujarnya keterangan.

Kepala SMAN 1 Sampit Muhammad Darma Setiawan mengatakan, sekolah sedang melaksanakan class meeting. Salah satu kegiatannya adalah pertandingan futsal. ”Class meeting ini untuk membentuk pendidikan karakter anak. Diadakanlah berbagai lomba, termasuk futsal antarsiswa,” ujar Darma.
Darma menyesalkan tindakan siswa yang masih sulit mengendalikan emosi dan siswa yang tidak bersikap bijak menghadapi kemenangan atau kekalahan dalam pertandingan.

”Perbuatan mereka pasti akan kami berikan pembinaan secara tegas. Kami tidak ingin persoalan seperti ini terulang lagi,” ujar Darma yang ikut mendampingi siswa di Polsek Ketapang hingga sore hari. Tak hanya Kepala SMAN 1 Sampit yang hadir, Kepala SMAN 2 Sampit dan perwakilan guru SMAN 3 Sampit juga ikut mendampingi siswa di Polsek Ketapang. Pantauan Radar Sampit, sembilan siswa diberikan pembinaan pihak kepolisian. Mereka diminta melepas pakaian dan berdiri di halaman kantor.

Selanjutnya polisi mencecar mereka dengan sejumlah pertanyaan sebagai bentuk pembinaan. Informasi dihimpun, dari sembilan pelaku, tiga di antaranya merupakan remaja putus sekolah. Enam lainnya menempuh pendidikan di berbagai sekolah di Sampit. Mereka tergabung dalam geng yang diberi nama ”Cancut Peras”. Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri mengatakan, pelaku hanya satu orang dan pelajar lainnya hanya ikut-ikutan menemani. ”Pelaku hanya satu dan sudah diamankan. Cuma teman-temannya juga ikut-ikutan. Mereka ini punya geng dan merasa punya jiwa korsa yang tinggi. Tak mau melihat temannya diolok, akhirnya salah satu teman dari yang diolok ini memukul korban,” katanya.

Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian memanggil orang tua korban dan pelaku, serta pihak sekolah untuk dilakukan mediasi. ”Kalau ternyata dengan cara mediasi tidak ada jalan keluar dan harus menempuh jalur hukum. Tetapi, kami berharap kedua belah pihak bisa berdamai, karena mereka masih sekolah dan rata-rata masih 17 tahun ke bawah,” kata Samsul. Mengenai kondisi korban, Samsul menambahkan, korban mengalami pendarahan di hidung dan dibawa ke rumah sakit. ”Hasil rontgen tidak ada tulang yang retak atau patah,” katanya.

Saat pemeriksaan, pihak kepolisian juga menemukan benda semacam jimat milik salah seorang siswa yang terlibat dalam aksi pemukulan. ”Benda itu katanya dari orang tuanya. Itu sudah kami amankan. Menurut keterangan salah satu siswa, itu dipakai untuk menjaga diri,” ujarnya. Samsul meminta pihak sekolah melakukan pengawasan ketat, sehingga kejadian yang menimpa pelajar tidak terulang lagi. ”Ini tidak sekali terjadi. Sebelumnya pelajar SMP dikeroyok, sekarang pelajar SMA. Kami berharap agar kejadian ini bisa menjadi pembelajaran dan imbauan bagi seluruh pihak sekolah agar melakukan pengawasan lebih ketat terhadap siswanya,” tandasnya. (hgn/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers