Keluarga korban bocah yang tewas kesetrum saat menikmati liburan di wahana pemandian air di Kelurahan Baamang Barat, menunggu pertanggungjawaban pihak pengelola Waterpark terkait kecelakaan mengenaskan tersebut. Untuk proses hukum, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian. Marudin, paman korban mengatakan, pengelola Waterpark telah mendatangi pihaknya menyampaikan bela sungkawa. Selain itu, siap bertanggung jawab atas musibah yang harus menghilangkan nyawa bocah tersebut.
"Namun, pertanggungjawaban seperti apa yang dimaksud tidak dijelaskan secara detail oleh mereka. Selain itu, kami menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Kami hargai dan terima permohonan maaf dan ucapan bela sungkawa mereka,” ujarnya. Kasus tersebut masih diusut aparat kepolisian. Menurut Marudin, keterangan pihaknya telah dimuat dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Pihaknya menunggu hasil proses penyelidikan tersebut agar kasus itu bisa diusut sampai tuntas, karena kejadian itu telah merenggut korban jiwa.
”Kami bersama masyarakat lainnya terus menunggu proses kasus ini dan kami tunggu sampai tuntas,” tegasnya, seraya berharap hasilnya penyelidikan polisi nantinya disampaikan secara terbuka. Seperti diberitakan, seorang bocah berusia enam tahun tewas tersengat listrik saat bermain di wahana rekreasi Waterpark Jalan Wengga Metropolitan, Sampit, Sabtu (1/1).
Kapolsek Baamang AKP Ratno mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum kejadian, korban datang berlibur di Waterpark bersama keluarganya. Kejadian bermula saat korban bersama keluarganya bermain di kolam renang yang saat itu banyak didatangi pengunjung. Awalnya tidak ada masalah di kolam renang tersebut. Saat selesai mandi, korban meninggalkan kolam dengan maksud ingin ganti pakaian.
Saat menuju ruang ganti, tiba-tiba korban berdiri kaku sambil menatap ke atas. Ibunya yang melihat kejadian itu langsung mendekatinya. Saat dipegang, ibu korban sempat terkejut lantaran merasakan aliran listrik di tubuh anaknya. Merasa ada yang aneh, sang ibu langsung berteriak meminta tolong. Korban sempat dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan. (ang/ign)